Idul Adha kelabu, mungkin kata itu bisa mewakili kondisi tetangga saya. Sedih bercampur menyesal bekecamuk di di dalam dada dan nampak jelas di wajah sendunya. Isak tangis yang ditahan menjadi suara yang dominan di hari itu. Tetangga yang datang memberi dukungan untuk tetap kuat, untuk tetap sabar, untuk tetap ikhlas.
Siapapun tidak menyangka keluarga itu akan ditinggal oleh anaknya yang baru berusia 1 tahun 5 bulan. Saya yang hanya tetangganya aja, bukan saudara, tidak dekat dengan almarhum serta kedua orang tuanya… shock juga saat mengetahui kejadian ini. Apalagi proses meninggalnya karena tercebur di kolam ikan milik tetangga di belakang rumahnya, sedangkan kedua orang tua dan paman almarhum lengkap ada rumah.
Gimana gak bikin nyesek tuh, bisa ngerasain gak frend – saya awalnya juga gak bisa. Karena kalau ada berita di TV atau koran tentang kematian balita yang prosesnya hampir sama, saya hanya bisa berucap "Innalillahi wa inna illaihi rojiun".
Siapapun tidak menyangka keluarga itu akan ditinggal oleh anaknya yang baru berusia 1 tahun 5 bulan. Saya yang hanya tetangganya aja, bukan saudara, tidak dekat dengan almarhum serta kedua orang tuanya… shock juga saat mengetahui kejadian ini. Apalagi proses meninggalnya karena tercebur di kolam ikan milik tetangga di belakang rumahnya, sedangkan kedua orang tua dan paman almarhum lengkap ada rumah.
Gimana gak bikin nyesek tuh, bisa ngerasain gak frend – saya awalnya juga gak bisa. Karena kalau ada berita di TV atau koran tentang kematian balita yang prosesnya hampir sama, saya hanya bisa berucap "Innalillahi wa inna illaihi rojiun".