Senin, 29 Oktober 2012

Tetangga Meninggal • Warga Belajar


Idul Adha kelabu, mungkin kata itu bisa mewakili kondisi tetangga saya. Sedih bercampur menyesal bekecamuk di di dalam dada dan nampak jelas di wajah sendunya. Isak tangis yang ditahan menjadi suara yang dominan di hari itu. Tetangga yang datang memberi dukungan untuk tetap kuat, untuk tetap sabar, untuk tetap ikhlas.

Siapapun tidak menyangka keluarga itu akan ditinggal oleh anaknya yang baru berusia 1 tahun 5 bulan. Saya yang hanya tetangganya aja, bukan saudara, tidak dekat dengan almarhum serta kedua orang tuanya… shock juga saat mengetahui kejadian ini.  Apalagi proses meninggalnya karena tercebur di kolam ikan milik tetangga di belakang rumahnya, sedangkan kedua orang tua dan paman almarhum lengkap ada rumah. 

Gimana gak bikin nyesek tuh, bisa ngerasain gak frend – saya awalnya juga gak bisa. Karena kalau ada berita di TV atau koran tentang kematian balita yang prosesnya hampir sama, saya hanya bisa berucap "Innalillahi wa inna illaihi rojiun".

Tapi diluar kejadian ini, proses setelah juga harus menjadi bahan perhatian lho. Saat itu semuanya jadi serba sulit di awalnya, tenda gak bisa, kafan dan kapas gak punya, yang mandiin gak ada, pengurus mayat siapa nih? Tapi Alhamdulillah di sore hari almarhum sudah bisa di makamkan dengan berkat usaha Pak RT dan teman-teman serta iringan doa pelayat .

Problem Ini musti menjadi perhatian warga masyarakat dan pengurus RT/RW lho. Para tetangga harus care dengan membantu meringankan beban keluarga, pengurus RT/RW menciptakan system yang bisa tanggap saat ada warga yang meninggal dunia. Sehingga jenazah bisa segera ditangani, keluarga yang ditinggal tidak disibukkan lagi.

Nah bagi yang di lingkungannya belum ada tim/ pengurus yang bertugas seperti diatas. Nah itu kesempatan kita untuk ikut berkontribusi, minimal mengingatkan Bapak RT atau jadi anggota tim atau ketua – keren tuh. Mudah-mudahan dengan adanya tim ini kejadian serupa lingkungan saya tidak terjadi. Dari saat kematian di dengar, hingga acara takziyah.  Dari penentuan iuran rutin, hingga kepastian tanah makam. Bisa dimanage dengan baik ..... aamiin.

12 komentar:

  1. betul bro, karena kita tidak ada yang tau giliran siapa yang akan didatangi sesudah kejadian ini.

    anitisipasinya yang pasti persiapan di lingkungan masing2, terutama untuk penyelenggaraan jenazah.yang biasanya kita anggap wajar ,tapi pada saat dibutuhkan akan menjadi hal yang paling penting dan urgent.

    BalasHapus
  2. semua akan kembali kepadaNYA :)

    BalasHapus
  3. Betul...S7 selain management yang baik,sosial tali silaturahmi kita tetep dijaga

    BalasHapus
  4. TQ Pak...
    Saya ikut prihatin dan bela sungkawa atas kejadian tersebut.

    Semoga kejadian serupa dimanapun tdk terjadi lagi, baik kelalaian dlm mengasuh anak, kepedulian lingkungan serta perbaikan bermasyarakat.

    Salam Parmanto

    BalasHapus
  5. @Fetri : bener bang, sepele jadi penting
    @pasnem : harus selalu siap ya bang
    @nurfachrudyan : selalu ngadain pertemua RT penting tuh
    @parmanto : umur 1.5 tahun harus selalu dalam pengawasan pak

    BalasHapus
  6. terharu sob..
    Benar sekali, tetangga adalah keluarga paling dekat.
    So..kita harus jaga kerukunan dng tetangga.
    Salam blogger.

    BalasHapus
  7. Ganti jokowi gan topike...lagi hot kiee

    :))momot

    BalasHapus
  8. Bagaimana kelanjutannya mengenai hasil lombanya ? koq gelap…lap…lap

    regards
    nurhas

    BalasHapus
  9. @longtrx : nah itu dia
    @momot : Jokowi wis diganti >> jokoWOW gitu
    @nurhas : ligabloggernya dah selesai, aku peringkat 16...sedih sih tapi tetep bloggingsss

    BalasHapus
  10. Mbahas wedhuse Idul Adha mana..??

    BalasHapus
  11. giliran kita akan tiba nantinya, tai kita ng tahu kapan waktunya.

    BalasHapus

Barusan Pulang

Friendship