Lanjutan dari tulisan lalu
Masjid ini tidak memiliki person untuk merekam kajian-kajian yang bagus itu. Alat pun ya tidak tersedia, karena orang yang ngurus gak ada. Saya pun berinisiatif ngrekam nya, awalnya saya coba dengan kamera HP, ternyata memori gak kuat. Saya coba lagi pake mirrorless, 30 menit sudah off karena panas.
Setelah saya cari-cari tahu di internet, ternyata untuk proses perekaman yang baik ya menggunakan Handycam atau Kamera video. HP tidak cukup memorinya untuk merekam hingga 1 jam lebih. Mirrorless tidak didesain untuk merekam, sehingga tidak bisa lama lensa bekerja.
Sempet kecewa karena tidak bisa melakukan perekaman karena kendala alat. Namun akhirnya Allah memberikan ide, yakni dengan memanfaatkan wifi masjid. Wifi ini awalnya diperuntukkan agar anak-anak muda mau datang dan meramaikan masjid. Tapi yang saya lihat ya gak banyak juga, segitu-segitu aja.