Senin, 21 Mei 2012

Pak Dadang Mensyukuri Pekerjaannya : Part 2

Blog Sing Biasane datang lagi dihadapan anda, setelah seminggu tak bersua. This week I wil  continue last week post, there is i post about grateful with our job Sudah pada baca kan, atau lupa… yuk balik dulu. Kalo sudah, ayo lanjut – ada 5 efek samping jika kita selalu bersyukur, minggu ini sisa 3 hal tersebut akan diteruskan. Supaya kita benar-benar menyadari betapa berharganya pekerjaan yang kita miliki, agar tidak menyesal saat kehilangannya.

3. Rasa syukur melahirkan keikhlasan. Jangan salah kaprah. Ikhlas itu tidak sama artinya dengan tidak dibayar. Kita semua berhak untuk mendapatkan bayaran yang sepadan atas pekerjaan atau kontribusi yang kita berikan. Ikhlas itu berkaitan dengan sikap mental ketika kita menerima penugasan atau kondisi-kondisi tertentu yang belum tentu sesuai dengan keinginan kita. 

Orang ikhlas itu jarang mengeluh. Tidak ada yang bisa kita dapatkan dari keluhan pada pekerjaan. Justru dengan keluhan itu hati kita semakin lelah. Dan untuk bisa ikhlas, kita butuh rasa syukur. Mengapa? Karena keikhlasan dilahirkan dari rasa syukur atas setiap anugerah yang kita terima melalui pekerjaan yang kita dapatkan.

4. Rasa syukur mendorong untuk berprestasi. Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki ketiga indikator ini; bahagia, tabah, dan ikhlas. Apakah dengan ketiga indikator itu Anda bisa mencapai prestasi tertinggi di tempat kerja? Yes, tanpa keraguan sedikitpun. Mengapa? Orang-orang yang bahagia bekerja tanpa beban sehingga semua energy yang dimilikinya didedikasikan tanpa gangguan. Maka bersyukurlah atas pekerjaan Anda, karena dengan rasa syukur itu Anda bisa mengukir prestasi yang lebih tinggi lagi.

Senin, 14 Mei 2012

Pak Dadang Mensyukuri Pekerjaannya : Part 1


Udah pada kenal Pak Dadang?,he he karena banyaknya nama ’Dadang’ di Indonesia, khususnya Jawa Barat – jadi saya yakin anda mengenal orang yang bernama ’Dadang’. Kalau yang akan dibahas rizalarable di Blog Sing Biasane ini adalah Dadang Kadarusman –Trainer dan penulis buku tentang ’Natural Intelligence’ seperti janji saya di postingan Yoi, Memang Berat. Emang janji apa zal, nggak tahu tuh?. Mangkanya liat dong postingan 2 minggu yang lalu...monggo

Jadi pada saat itu, saya janji untuk belajar bersama untuk memahami arti dari mensyukuri pekerjaan. Kebetulan saya pernah membaca artikel dari Kang Dadang dari email Inspirasi Indonesia, yuk kita dengar penuturannya yang telah disarikan oleh rizalarable.

 Kita pasti pernah melihat atau mendengar banyak sekali orang yang mengeluhkan tentang pekerjaannya. Alasannya pun beragam macam. Ada yang soal gaji rendah. Teman yang tidak bersahabat. Atasan yang pilih kasih. Karir yang tidak naik-naik. Dan seribu satu alasan lainnya. 

Makanya, tidak heran jika setiap pagi rasanya berat sekali untuk berangkat ke kantor. Setelah tiba di kantor juga tidak bersungguh-sungguh mencurahkan seluruh kemampuan. Datang kesiangan, pulang kegesitan. Seakan-akan kita ini tidak membutuhkan pekerjaan itu. 

Sekarang, coba bayangkan; bagaimana seandainya besok pagi kita kehilangan pekerjaan itu? Apakah hidup Anda akan tetap baik-baik saja? Hmmmh, barangkali ini adalah saat yang tepat untuk kembali mensyukuri pekerjaan yang saat ini kita miliki. Sudahkah Anda mensyukuri pekerjaan pagi ini? Dalem banget deh pertanyaan ini.

Barusan Pulang

Friendship