Kamis, 31 Oktober 2019

Budget-in

Kenal kalimat ini saat kerja di Garudafood (Juni 2006) setahun pertama hanya dengar aja, tahun kedua mulai membuat khususnya yang budgeting. Merencanakan kebutuhan operasional di bagian/ departmen kita, mau beli apa, untuk apa, berapa, dan rupiah. Yang susah ini, mau mengira-ngira kebutuhan nanti tuh apa aja, berapa, melebihkan dan punya alasan.

Soale kalau estimasi nggak dibuat lebih, bisa berabe, tapi perusahaan gak mau lebih-lebih, jika kurang susah banget kita nambah haha....ya wajar lah, kan bisa boros. Tapi apapun itu, ntar perusahaan kasih batasan, dept ini segini, dept itu segitu, kalau lebih alasan harus kuat.

Tapi walaupun kita ada budget, ngajuain pembelian pun tetep pake alasan jelas lho. Ini atasan atau Factory Head atau Finance Head bisa nolak, padahal sudah direncanakan dari awal dan mereka setujui hi hi. Tapi memang hal ini penting supaya kita orang nggak boros, karena perusahaan bisa minus jika terlalu mudah mengeluarkan uang.

Tapi setelah pindah dari Garudafood, fungsi budgedting ini nggak saya jalankan di perusahaan setelahnya, YCH, WJMM, dan DPUM. Perusahaan yang tergolong besar, maunya fungsi control biaya dapat dijalankan oleh Dept Head. Sedangkan Perusahaan yang sedang ‘besar’ masih bisa mengontrol biaya oleh tim Finance, iya nggak sih.

Rabu, 30 Oktober 2019

Push Up dan Sit Up

Alhamdulillah olahraga lari sudah bisa rutin saya jalankan, minimal 6 kali sebulan. Tapi ternyata lari tidak bisa membentuk tubuh jadi bagus, tangan saya masih kerempeng, perut saya masih buncit, kaki gak dempal juga. Alhamdulillah nya sehat terjaga, penyakit parah atau sedang hampir tidak pernah menyapa, Cuma capek-capek dan sakit kepala.

Nah ane pengen tangan ini bisa berisi daging, dan buncit di perut bisa berkurang. Dari baca-baca dan googling untuk aktivitas itu harus pake fitnes, angkat beban, cardio. Kalau fitnes atau angkat beban harus ke Gym, bayar, jauh pula. Saya kepikiran Sit up, Push up dan Sit jump, tapi pas kapan ya, masih kepikiran sebelum tidur aja. Atau pagi aja ya, supaya selalu semangat di pagi hari.

Selasa, 29 Oktober 2019

Pergi sama Sabiila tuh rasanya

Alhamdulillah tiap weekend saya usahakan untuk bisa pergi keluar rumah bertiga, kasihan istri kalau seminggu dirumah terus, musti ada refreshing. Walaupun hanya muter ke Pati, Kudus, ADA Swalayan, makan siang atau silaturahim. Tapi ya ada Sabiila yang udah setahun harus menyesuaikan diri, gak mungkin kan dia nggak diajak, lha wong buah hati hihi.

Persiapannya ribet, nyiapin baju ganti, pampers, susu, air panas, makanan ringan dan mainan. Tapi doski nih gak bisa diem, beneran, dipangku ibunya, umeg ae gak mandeg-mandeg. Malah pengen pangku ane, senengane ambil kunci kontak mobil. Atau ngacak-ngacak permen, dan pencet-pencet tombol head unit, ac. Diemnya Cuma bentar, pas ngedot atau main di cabin bawah ibunya.

Kalau lagi dilokasi, kuweliling aja nih bocah, susahnya pas makan, biasanya saya yang makan duluan dan cepet2. Ibunya kadang ndulang atau ngajak keliling, disitu saya kurang bisa menikmati enak dan nyamannya makan he he.... gpp demi anak. Baru setelah itu saya yang nemenin dia keliling, mau kemana aja, ngelakuin apa aja wis sembarang.

Anak umur segitu emang lagi lucu-lucunya, mangkelno tapi bikin ketawa, dibuat seneng aja, memang periodenya sedang seperti ini. Saya dulu waktu kecil mungkin juga seperti itu, anak-anak orang lain mungkin juga melakukan hal yang sama atau sedikit berbeda. Semoga cinta Ayah dan Ibu selalu ke kamu ya Nak, berharap Allah membalas cinta itu. Kamu cinta Allah juga aja, ntar Ayah dan Ibu dapet bonusnya. aamiin

Senin, 28 Oktober 2019

Interview Unik

Yes, di bulan September 2019 saya ada kesempatan interview pekerjaan di perusahaan permen Jahe di Pasuruan, tepatnya PIER. Sebuah perusahaan lama yang sekarag di kelola generasi ke tiga, anda pasti tahu dulu ada permen ting ting jahe dengan kemasan kertas. Sekarang mereka berkembang ke taraf internasional, ekspor permen jahe ke berbagai negara, dengan kemasan yang lebih baik tentunya.

Posisi yang saya masuki adalah SCM Head, hari itu ada 12 kandidat yang dikumpulkan oleh HRD. Awalnya psikotes seperti biasa, Logika dan PAPI, berikutnya dipanggil satu per satu. Ternyata enggak, Head HRD nya masuk ke ruangan, awalnya menjelaskan mengenai Perusahaan, sejarahnya, produknya, dan visi misinya. Kemudian dia meminta pendapat mengenai Perusahaan ke all kandidat. Yang mau jawab silahkan, enggak juga gpp, wah bergantianlah kita saling memberikan opini.

Minggu, 27 Oktober 2019

Night Run Pertama

Setelah kemaren Trail Run pertama, sekarang Night Run pertama. Diadakan oleh salah satu Pusat Perbelanjaan di Pati, the name is Luwes. Namanya lucu yak, kalau orang Jateng sebagian udah pada tahu nama Swalayan ini. Karena memang cabangnya ada kota-kota ini Ungaran, Purwodadi, Solo, Blora, Mranggen, Gentan, endi maneh yo.

Betajuk Luwes Orange Run Electric Night ini dilangsungkan dalam rangka ultah Luwes ke 52th, busyet sudah tua sekalii. Hebat bener swalayan ini, bisa beroperasi selama itu. Pemiliknya pasti udah generasi kedua atau ketiga dan semuanya hebat bisa mempertahankan kelangsungan Perusahaan sampe selama itu.

Run kali ini mengandung Biaya pendaftaran yang cukup murah, tapi kalau dibanding dengan apa yang kita dapat masih lebih baik Tiket.com Kudus Relay kemaren. Di Luwes ini kita dapet Jersey (biasa) dengan puluhan logo sponsor (he he), gelang fluorescent, snack dan drink. Refreshment takde, dan yang paling menyedihkan, medalinya hanya untuk 50 finisher, itupun gak seperti medali lainnya, ringan tipis. Alhamdulilah saya pun masuk 50 Finisher dan dapet tuh medali.

Dengan rute jalan raya, dimalam hari menurut saya ini menarik. Banyak yang lihat he he, seneng aja sih, sebagai penyemangat. banyak polisi yang mengatur, pengguna jalan yang tola tole, kita lari tanpa gangguan. Apalagi pake gelang fluor dan lampu kelap kelip hi hi, jadi nambah perhatian orang-orang.

Banyak sample minuman gratis yang disediakan disana, dari good day, Max tea tarik, the tjong tjie, teh Dandang, dan Indomie pun ngasih mie gratisan he he. Tapi ane nggak dapat doorprice sama sekali hik hiks, pengennya sih smartwatch, buat pengukur lari ini. Sebelum hadiah utama diumumkan ane putuskan pulang, karena udah lebih dari jam 21, nungguin DJ Onad beraksi nih. Wis goodbye.

Sabtu, 26 Oktober 2019

Jadi inget teman-teman yang di Rumahkan

Tiba-tiba jadi inget mereka, teman-teman yang dirumahkan, 4 orang Karu yang hanya menerima 50% gaji dan tidak bekerja untuk sementara. Akhir bulan ini adalah gajian ketiga mereka mendapat separuh. Pertengahan bulan kemaren, satu orang saya masukkan karena memang butuh, menggantikan yang cuti melahirkan dan satu lagi 3 bulan ijin ½ hari karena training Bidan.

3 dari mereka ada tenang dengan berjualan, ada yang berani berhutang namun untuk keinginan, satu lagi berharap sekali bisa bekerja dan mendapat full salary. Ketiganya pun sudah berkeluarga, selama ini kehidupannya menyesuaikan dengan salary, namun harus berubah degang separuhnya.. berat.

Jumat, 25 Oktober 2019

Memulai Makanan Sehat

Sekali waktu saya ngobrol dengan salah satu security pabrik, obrolan kita saat itu tentang makanan sehat. Pak Bambang menanyakan mengenai WA story saya yang sering upload gambar makanan sayur dan buah. Yes sejak Ramadhan istri memulai mencoba untuk mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi makanan yang kurang sehat. Belajar dari Ustadz Zaidul Akbar dengan Jurus Sehat Rasulullah – nya.

Kami memulai ini dari bulan Rajab, puncaknya saat Ramadhan, sahur 30 hari full hanya dengan buah. Alhamdulillah puasa bisa dijalani dengan baik2 saja, laper ya pasti namanya juga puasa, tapi nggak sampe lemes2 amat lah. Makan Nasi di buka puasa, itupun setelah sholat maghrib, atau isya, itupun hanya sedikit. Kami sudah bisa menghadang mindset bahwa makan harus nasi, tanpa nasi pun seharian kami juga bisa.

Kamis, 24 Oktober 2019

Polisi Etika di Terban

Sudah setahun ini saya tinggal di perumahan ini, Perumahan Terban Indah namanya. Kelihatannya perumahan sudah luwama, karena bentuk rumah sudah berkembang. Beberapa rumah sudah kosong, dijual dan di kontrakkan, nah kayak saya ngontrak disana he he.

Nah, gang dimana saya mengontrak rumah, sebut saja gang Mawar, itu ada 2-3 ibu – ibu yang care dengan ketenangann dan kenyamanan warga. Di gang mawar ada sekitar 18 KK, ada sekitar 10 rumah yang di kontrakkan dan para pendatang ini kadang nggak paham dengan kondisi lingkungan trus gak peduli sama sekitar.

Contohnya ada rumah di paling pojok, mereka jual motor second, saat ada pembeli datang, motornya di gas sekuat-kuatnya, kayak di tempat service, jadi kebayangkan bisingnya gimana. Nah muncul tuh ibu-ibu ngingetin, kemudian ada masa nya adu mulut, sampai bertengkar dan nggak saling sapa.

Selasa, 22 Oktober 2019

Pengen minus hilang, capek pake kacamata

Mulai akhir kelas 1 SMP saya harus memakai kacamata, sekira tahun 1993. agak aneh pas memakai kacamata, tapi harus pakai karena nggak bisa lihat papan tulis saat itu. Identifikasinya penyebabnya  karena jarak lampu di kamar tidur terlalu dekat, jadinya setiap bangun tidur selalu memicingkan mata. 

Kenapa nggak dimatiin aja? Good question. Rumah keluarga ane dulu adalah model petak, ada 5 ruang bersambungan memanjang. Di ruang ke 3 adalah tempat saya tidur, karena posisi di tengah, lampu harus selalu nyala, karena matahari nggak menjangkau ruangan itu.

Penyebab kedua adalah, -maaf- keluarga saya punya kebiasaan membaca saat ‘pup’. Nah jeleknya adalah kamar mandi masih pake lampu bohlam (kuning). Jadinya membaca dengan penerangan yang kurang, tapi kenapa saya aja ya yang kena. Nah dua penyebab itu yang mungkin membikin mata saya jadi terganggu dan rabun jauh deh.

Sampe sekarang ini di 2019, capek banget pake kacamata, kalau lagi pusing di hidung bagian atas (tulang) terasa sakit, pengen rasanya di pijat, Alhamdulillah punya istri yang pandai memijat urut. Baca Alenia pertama jadi keinget Almarhum Ibu hiks hiks, yang nganter ke periksa mata dan beliin kacamata. Allohumma Fighfirli wa liiwa lidhayya warhamhuma kamaa robbayaanii shokhiroo

Barusan Pulang

Friendship