Jumat, 26 Oktober 2012

Misi Hidup Manusia


Seperti janji saya di posting Ke Bogor Menjadi Penting, untuk meneruskan pembahasan mengenai ‘menunaikan misi hidup kita’. Nah terus apa misi hidup kita, nah di QS. Ali Imron ada nih cek di ayat 110 – ini terjemahannya “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Alloh…..”

Saya dapat ilmu ini pas ikutan pembelajaran Praktis UTHB – Umat Terbaik Hidup Berkah.

Lanjut, jadi apa sih alasan utama Anda melakukan sesuatu? Mungkin gaji. Bonus. Pujian. Kemenangan. Semuanya itu; wajar saja.  Tetapi tubuh kita ini diciptakan melampaui semua ukuran material itu. Kita lahir dengan satu misi; untuk memberi manfaat kepada lingkungan. Bisa berarti perusahaan. Teman-teman. Tetangga. Semuanya. Seperti FirmanNya diatas.

Kita selalu punya pilihan untuk mengurung diri. Yang penting kerjaan selesai. Habis perkara. Tetapi dengan misi hidup itu; kita tidak lagi dibatasi oleh sekat-sekat pekerjaan. Tingkatan. Maupun golongan. Kita akan terus memacu diri untuk secara konsisten berkontribusi kepada orang lain.

Ajaibnya. Hukum alam tetap jalan. Ketika banyak berkontribusi. Maka kehadiran kita menjadi sangat penting sekali. So, perbanyaklah kontribusi. Maka Anda menjadi pribadi yang penting.

Ketika kita merasa bersalah dan gagal melakukan pekerjaan, mempersalahkan orang lain bukan hal baik/tepat untuk dilakukan. Tapi periksa dalam diri anda dan cara-cara yang anda lakukan. Minimal anda menemukan satu cara yang gagak bila dilakukan, so segera rubah.

Ketika kita merasa terisih dari lingkungan. Hal pertama yang perlu kita lakukan bukanlah mempertanyakan mengapa mereka memandang kita sebelah mata. Melain merenungkan; apa yang belum saya lakukan untuk berkontribusi kepada mereka? Karena dengan kontribusi itu, kita menjadi penting bagi mereka.

Dan ketika kita menjadi penting. Mereka bersedia menerima kita. Pantaslah jika Rasulullah mengingatkan dengan kalimat indahnya; “Sebaik-baiknya seorang hamba. Adalah dia yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” Bisakah kita menjadi sebaik-baiknya hamba itu? Insya Allah.

Dan yang terakhir, quote dari Pak Samsul Arifin (Founder UTHB) untuk jadi bahan renungan kita. “Apa yang akan saya tinggalkan di dunia ini sehingga ketika meninggal nanti, orang-orang setelah saya tahu bahwa saya pernah ada di dunia.”








2 komentar:

  1. Dear Bro Rizal,

    Yess, live is about share added value to others, that why Allah teach us about muamalah, hablum minannas.
    Btw, just wish that all of thing we do is just for Allah

    BalasHapus
  2. Thanka.berat masbro selalu hadir disini, memberi masukan dan saran tiada henti.
    Terus bgi ilmu ya

    BalasHapus

Barusan Pulang

Friendship