Senin, 17 Maret 2014

Menebang dan Membakar

Di bulan Februari - Maret Provinsi Riau mengalami bencana kabut asap dan merugikan ribuan orang, yang semakin menggeramkan adalah bencana asap ini bukan hukum alam. Kebakaran hutan adalah bencana yang disebabkan ulah tangan manusia, nggak usah di hutan – di tiap tiap rumah (Kota Pekanbaru) orang orangnya seneng kali membakar sampah, walaupun Cuma se uprit. Ini mah udah budaya turun temurun..... 

Karena 20 tahun yang lalu sekitar tahun 1995 industri kayu dan perkebunan mulai menggeliat di Riau, dengan alasan ekonomi, pembakaran dilakukan oleh anggota masyarakat atau perusahaan. Tujuan pembakaran adalah supaya mendapatkan lahan untuk budidaya tanaman kehutanan atau perkebunan. Perusahaan ini biasanya yang bergerak di jual kayu, kertas dan sawit, itu yang paling besar.

Menebang dan membakar lambat laun menjadi kebiasaan bagi masyarakat dan perusahaan untuk membuka lahan perkebunan baru, lama kelamaan budaya tebang dan bakar menjadi ritme keseharian bagi masyarakat, industri perkebunan dan kehutanan. Alasan pembakaran lahan yg seringkali di gunakan adalah, lahan gambut miskin unsur hara dan asam, sehingga tidak subur bagi tanaman, dengan membakar -  hama akan mati. Sedangkan alasan orang orang yang bakar sampah di depan rumahnya adalah supaya tidak di rusak/ bongkar oleh kucing dan anjing .... haadehhh *tutupmata.

Kalau bakar kan bersisa abu tuh, dia (kayak orang aja) akan meningkatkan kadar magnesium, kalium dan kalsium, sehingga tidak perlu diberi kapur seperti pada pembersihan biasa. Dengan membakar hutan, pelaku hanya memerlukan biaya 2 juta/ hektar lahan, sedangkan dengan permbersihan biasa dubutuhkan 20—40juta/ hektar. Win win solution nih, warga yg disuruh bakar dapat duit banyak, Perusahaan bisa berhemat ...lebih banyak he he. 

Pola membukan lahan dengan menebang dan membakar terus berulang tiap tahun, ini yang memprihatinkan... dimana Peran Negara?? *soundkecewa.

Ekploitasi besar besaran kepada hutan, menyebabkan Riau kehilangan hutan 4,7 hektar dalam tempo 30 tahun – berapa ribu meter tuh setahun. Pada tahun 2014 jumlah  titik api di riau terus bertambah, jika pada bulan Janurai titik api berjumlah 50 , di Februari betambah drastis menjadi 1.398 titik api yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Gila bener kan....

Pemerintah pun menangkap pelaku pembakaran hutan, tapi yang ditangkap kebanyakan adalah warga. Seperti memberantas narkoba tapi yang ditangkap pemakai, yah. Sedangkan perusahaan perkebunan masih sulit tersentuh. Warga yang ditangkap karena membakar hutan, katanya sih nggak mengerti perbuatan yang dilakukan membuat kerugian yang begitu besar. 

Sedangkan jumlah perusahaan pembakar dan penebang hutan yang diadili masih sangat sedikit. Tahun 2013 hanya 5 perusahaan kertas dan 3 perusahan  kelapa sawit jadi tersangka pembakaran hutan di Riau. Ada nih perusahaan asal Malaysia PT Ade Plantation and Industries atau AP, dia beroperasi di kabutan Pelalawan dan Bengkalis mempunyai lahan 12.860 hektar. Sebelumnya pada tahun 2003 direktur PT. AP – Goby dihukum 4 tahun penjara, tetapi melarikan diri ke Malaysia. PT AP kemudian masih beroperasi dam terbukti membakar lahan hingga 540 hektar sampai akhir tahun 2013.

Pada tahun 2014 yang belum berjalan 3 bulan ini, sebanyak 64 tersangka ditetapkan. Mereka ditangkap di polres yang tersebar di 12 kabupaten di Riau, kini kasus kebakaran yang diduga dilakukan oleh korporasi ini masih ditelusuri pihak berwajib. Pak Beye, Atuk Anas.... tunjukkan. Untuk masyarakat Riau kurangin bakar bakar sampah di depan rumah deh, udah kerasa kan nggak bisa napas kalau banyak asap. *tetepcerewet

*******************************************
Saat ini jutaan hektar lahan gambut telah terbakar di Riau, celakanya jika sudah dibakar lahan sulit dipadamkan. Penegakan hukum yang tidak tebang pilih sekali lagi menjadi satu satunya cara untuk menghentikan mata rantai yang terus terulang ini. Semoga ,,,,,,, 

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/03/15/n2gmmb-ini-penyebab-kebakaran-hutan-di-riau
http://www.merdeka.com/peristiwa/polisi-hutan-riau-dibakar-karena-warga-ingin-kuasai-lahan.html
http://news.liputan6.com/read/835387/hutan-dan-lahan-terbakar-sumatera-dikepung-1398-titik-api
http://www.bnpb.go.id/
http://regional.kompas.com/read/xml/2014/03/14/0815209/Pekanbaru.Menghilang.
http://disbun.riau.go.id/
http://www.antaranews.com/berita/421325/dua-perusahaan-kehutanan-riau-akan-dseret-ke-pengadilan
http://riau.bps.go.id/publikasi-online/riau-dalam-angka-2010/perkebunan.html
http://www.dephut.go.id/Halaman/PDF/INFPROP/INF-RIAU.PDF

2 komentar:

  1. bsok kalo punya perusahaan jangan gitu ya om... :D

    BalasHapus
  2. gtu lah kalau orang nda mau berfikir efek negatifny

    padahal dengan seperti itu bisa menyebabkan longsor,

    sama aja kalo uda niatnya buruk nanti hasilnya tidak barokah

    BalasHapus

Barusan Pulang

Friendship