Mau Ketemu Transgender Thailand?

Ikutan kompetisi blog #10Days forAsean, siapa takut?
 
Nulis tiap hari selama 10 hari, siapa takut?
 
Dapat hadiah gadget dari Asean Blogger, siapa nggak mau?
 
Ketemu  ama transgender dari Thailand, ihhh takyuttt?

Pernah lihat kan frend, transgender dari Thailand. Mereka tuh cowok yang memutuskan menjadi cewek, dan memang cantik banget. Gak akan bisa kita tahu kalau nggak dikasih tahu, serius nih. Coba deh googling,,.... iya kan bener kata saya *padahalbelumlihat.

Nah tahun 2015 nanti, Asean membuka perdagangan bebasnya (Komunitas Ekonomi Asean 2015). Siapapun mau dagang dimana pun dibolehkan, kayak kita pindah kota gitu. Asal jangan di trotoar aja, di garuk satpol PP loe. Karena panitia lomba blog ini meminta untuk mengangkat tema Salon Thailand di Indonesia, langsung saya meluncur ke sana aja ya. Ke salonnya zal? enggak, maksudnya ke pembahasannya.

Era perdagangan memang semakin rame aja, banyak enterpreneur baru bermunculan, seminar  mengenai wirausaha, dan yang paling menarik - daya beli masyarakat udah mulai meningkat. Kedai Kopi mahal pada rame, tempat makan mewah banyak didatangi, busana bermerk jadi incaran, usaha online berjamur dimana - mana. Ini bagus sih, apalagi kalau yang sejahtera tuh Masyarakat kita juga. Tapi kalau ternyata yang supply sebagian besar produk konsumtif itu dari negara lain, sama saja kita jadi jongos.

Karena itu masyarakat Indonesia musti memulai untuk berjualan, berdagang, barang maupun jasa. Karena bangsa ini merugi saat keran perdagangan Asean di buka, banyak usaha - usaha jasa dari negara lain bermunculan di sekitar kita. Misal : Salon Thailand tadi. Mereka nggak hanya bawa produk dan keahlian, tapi 'transgender' ituloh bakal dateng juga. Budaya (pelayanan) disana mungkin akan dipakai juga disini, kalau bagus it's Ok, nah kalau yang merusak ituloh. Udah jadi jongos, rusak pula jati diri kita.