Senin, 05 Agustus 2013

Ditinggal Ramadhan, Mau Jadi Apa?



Yuh…kurang dari seminggu lagi, Ramadhan akan meninggalkan kita. Semakin tekun ibadahnya atau persiapan lebarannya nih?. Yang memilih lebih tekun dan berlomba-lomba dalam beribadah itu istimewa, yang istimewa itu minoritas. Mayoritas biasanya Dilapangan sepakbola ada 2 aktivitas besar, bermain dan menonton. Yang istimewa adalah yang bermain, karena mereka minoritas.

Di lingkungan kita juga seperti jadi, yang terus mempertahankan kualitas puasanya jadi sedikit, menjaga sholat tarawih jadi sedikit, sholat dhuha jadi sedikit, tahajjud jadi sedikit, menjaga bacaan Qurannya jadi sedikit, menambah belajar ilmu Alloh jadi sedikit, beri’tikaf di masjid jadi sedikit, berdakwah jadi sedikit, membantu orang lain jadi sedikit, yang sabar jadi sedikit, yang banyak adalah yang mempersiapkan lebaran.

Tak dapat dipungkiri, iman manusia itu naik turun. Iman yang selalu naik adalah Nabi dan Rasul, iman yang tetap adalah malaikat. Mudah-mudahan keimanan kita walaupun naik turun tapi selalu meningkat aamiin.

Sebenarnya tahun ini ada sedikit rasa galau, apaan tuh. Mungkin ini yang menyebabkan Ramadhanku jadi biasa aja – alias keimanan lagi turun. Pertama adalah yakni ingin total jadi entrepreneur, jualan, dagang, wirausaha. Walaupun sebenarnya belum punya usaha yang bisa jadi pegangan saat keluar nanti. Tapi keinginan ini begitu tinggi, walaupun pendapatan sekarang lumayan untuk exist. Namun berbisnis ini lebih karena passion, keinginan untuk menghilangkan batas pendapatan yang kemudian meningkatkan pemberian dan kontribusi.

Mudah-mudahan tahun depan rencana itu bisa terwujud, walaupun saya belum punya gambaran mengenai jenis usaha yang bisa memberikan pemasukan lebih dari sekarang. Keyakinan tetap ada, perkiraan rencana saya lebih dari 4 tahun akan bersusah payah. Hidup sulit, sering bertengkar dengan istri, kadang menyesali, malu dengan tetangga dan teman, di biarkan saudara kandung.

Itu baru kemungkinan saya lho, bisa jadi lebih parah dari itu. Allah SWT., nggak mungkin menyia-nyiakan hambanya yang jujur dan bekerja keras. Akan banyak tangan yang membantu saya, akan banyak kesempatan yang bisa saya ambil. Bukan kesuksesan diri yang dicari tapi ikhtiar untuk membantu orang lain, berkontribusi untuk lingkungan, menjadikan orang lain jadi lebih baik, karena bisnis bukan untung rugi, bukan rame sepi, bukan omset dan aset, tapi bisnis adalah tentang Surga dan Neraka.

5 komentar:

  1. saya tergelitik baca paragraf 5. ada yang menyentuh meski disampaikan dengan lugas. Aaaniin, saya ikut mendoakan Mas. sukses untuk segala kegiatannya. Insya Allah sukses.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pernah baca juga pak, 3 tahun pertama wirausaha baru. Masalahnya buanyak, menggelitik dan haru.

      Namun dia tetep menyarankan untuk segera memulai.

      Hapus
  2. SEMANGAT MAS RIZAL!saya juga sedang membuat mimpi saya jadi nyata dan mau jadi entrepreneusr muda, semangaaaaat! go entrepreneur sukses mulia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasihhh .....moga mbak bella juga istiqomah dan jujur di bisnisnya

      Hapus

Barusan Pulang

Friendship