Musik + Politik = Bang Haji

‘Hari Musik Nasional’ jadi tema Liga Blogger Indonesia di Pekan ke sebelas ini, kalau cuma menulis – sebenarnya tantangan ini cukup mudah dilakukan. Jadi ya gak berharap banyak bisa naik peringkat menembus 3 besar. Tapi konsistensi dan kerja keras juga gak ada ruginya, mudah mudah bisa bertahan menjadi karakter saya.

Karena tahun depan adalah tahun politik + kali ini nulis tentang musik, gak ada salahnya kalau saya gabungkan saja ya. Politik + Musik = Bang Haji Rhoma Irama!…. Lho lho kok bisa. Iya…… kan Bang Haji sebagai Raja Dangdut siap menjadi calon Presiden di pemilu 2014. Sebagai fans berat dan penyuka dangdut saya mendukung beliau.

Kenapa Bang Haji pantas menjadi Presiden? Karena tokoh yang satu ini memiliki istri yang Solekha yaitu Ani, mampu menggalang massa hingga 200 juta penduduk Indonesia. Ada Jawa, ada Batak, ada Sunda dan masih banyak yang lainnya. Tidak adu domba, judi, mirasantika, karena menurutnya mirasantika itu katanya “..ku tak mau tak!”. Apalagi begadang, katanya ‘begadang jangan begadang, kalau tidak ada artinya. Begadang boleh saja kalau ada perlunya’
  

Untuk merealisasikan keinginan ini, saya usulkan Bang Haji membentuk sebuah Partai baru. Yaitu PMI : Partai Musisi Indonesia, jadi partai ini mewadahi seluruh musisi yang menjadi warga negara Indonesia. Tujuan dari partai ini enggak muluk muluk, hanyai ingin menyanyi untuk masyarakat dan memasyarakatkan menyanyi. Menjadikan para musisi lebih dihargai dan di bayari.

Untuk sekjen Partai, saya usulkan yang masih muda, bertalenta, banyak penggemar namun tetap religius, yakni Afgan Syahreza!. Karena lagu-lagunya selalu hits dan tidak pernah alpa untuk mengumandangkan Afgan saat sholat. Dia juga dikenal dekat dengan anak-anak muda kaskuser, terbukti membernya sering memanggil 'thanks Gan', 'kasih cendol dong Gan', 'jangan lempar bata Gan'. Itu dia alasan mengapa Afgan pantas jadi Sekjen PMI.

Ketua tim sukses partai ini saya sarankan adalah Mas Dike alias Didi Kempot, penyanyi satu ini sudah amat mengenal daerah-daerah di Nusantara. Dia pernah berkata bahwa 'Sewu Kutho uwis tak lewati' artinya 'Seribu Kota sudah ku lewati'. Pertanda dia sudah memahami seluk beluk Indonesia dan karakteristik masyarakatnya di 1000 kota, sesuai dengan pengakuannya.
 
Dengan adanya PMI, harapan masyarakat tentang kesejahteraan penyanyi, membudayakan musik musik tradisional, memunculkan lagu anak yang berkualitas, terbuka tempat tempat umum untuk menampilkan bakat menyanyi, dan lainnya bisa segera direalisasikan. Tidak lupa untuk mengingatkan bahwa selalu mengkampanyekan PMI for Indonesian Music! di setiap penampilan atau aksi panggungmu ya.