Rabu, 30 Januari 2013

Bike Like Hell



Hari Rabu saya tasbihkan sebagai movie review aja ah, secara movielover,  kopilover dan koranloper, blog ini bisa jadi tempat untuk berbagi tempat untuk mereview film film medioker agar bisa dikenal. Soale kalo film yang rame ditonton udah rame juga di review. Saya sebenarnya ada 2 pilihan film : Total Recall atau Premium Rush, kalo ditimbang-timbang – pilih yang lebih baru aja lah. – Premium Rush – 

Sejak keluar trailernya di TV, jadi berharap banget bisa menonton. Bayangan awal saya pengirim dokumen bersepeda ini akan banyak aksi menegangkan dan cerita yang menggelegar serta membutuhkan banyak pesepeda yang akan membantu tokoh utama saat terkena masalah. (Maaf 26 kata tanpa koma, keenakan). Ternyata enggak seperti itu, jadi seperti apa? nihhh


Jadi di New York tuh banyak perusahaan kurir pengirim dokumen, yang memakai kendaraan sepeda. Karena di sana sudah macet banget kali ya, kayak Jakarta enntuh. So di jalanan New York banyak berseliweran pesepeda-pesepeda pagi – malam, menenteng tas yang berisi dokumen. Dialah kurir sepeda.


Cerita utamanya adalah, Wilee (bintang utama) mengantar surat kecil milik seorang Cina untuk diberikan ke suatu tempat. Tapi ada detektif polisi yang menginginkan surat itu, tapi karena Wilee taat aturan. So surat tidak boleh dipindah tangankan, dan harus tetap dikirimkan. Jadilah adegan kejar mengejar, antara sepeda dan mobil polisi. Ditambah dengan kejar – mengejar dengan polisi bersepada dan sesama temannya sendiri. Keahlian Wilee menaiki sepeda fixie, tanpa rem tanpa gear dan melewati puluhan mobil dan pejalan kaki jadi adegan yang menarik.

Ide ceritanya sederhana namun memang dibuat dramatis, saya suka dengan cara editing ceritanya yang menceritakan satu persatu tokoh dan akhirnya bertemu di scene yang sama. Seperti di film Vantage Point, kalo bisa bikin film -  saya akan buat dengan metode ini. Lucunya lagi, si tokoh utama – saat menemui jalan yang crowded, dia bisa membayangkan harus lewat mana. Setiap alternatif bisa dia bayangkan apa yang terjadi, bisa tertabrak, bisa ndelosor, bisa nabrak malah -  bikin ketawa ngakak. 

Setelah nonton film ini, saya kasihan dengan sepeda saya yang jarang banget  di pakai. Akhirnya saya mencoba untuk memakai sepeda saat berangkat kerja ‘Bike To Work’. Kalau gak dipaksa gini gak akan bersepeda, dan kesempatan untuk sehat jadi tertunda. Berat sebenarnya naik sepeda saat kerja, manggul tas kerja yang cukup berat, bawa pakaian dan sepatu beda, bawa alat mandi, berangkat lebih pagi. But that is stiill good

16 komentar:

  1. wah asik tuh naik sepeda ke tempat kerja. berapa kilo Mas, darimana kemana rutenya?

    BalasHapus
  2. banyak manfaat yang bisa didapat dengan bersepeda..
    apalagi bike to work.. mantab

    BalasHapus
  3. Saya ngerasa film ini kurang bgt menarik. meskipun tema yg diangkat ckup bgus. durasi yng pendek membuat filmnya kurang menarik. endingnya jg gtu.

    BalasHapus
  4. dari film jadi semangat bike to work.... bagus tuuh mas..

    BalasHapus
  5. @zachflazz : ASik capek pak, sekitar 6 Km, saya di Pekanbaru. RUmah ke Pabrik

    @Sigit : perutku masih njemblung ha ha

    @Faradis : Saya juga ngerasa gitu

    @Niken : Bener mbak

    BalasHapus
  6. Cukup motor aja yang kena pajak, bisa bisa kalau banyak yang naik sepeda. Pemerintah tidak segan segan untuk menarik pajak juga....bubrah

    BalasHapus
  7. mas klo download filmnya dimana ya. aku juga jadi pengen nonton. biar nanti jadi semangat gowes ke kantor.. 13 km dari rumah ke kantor.. jadi total jaraknya pulang-pergi 26 km

    #belum njalanin udah mrinding duluan

    BalasHapus
  8. saya juga sudah meliat pilem ini.....Bike To work...tapi disitu kitta di ajarkan untuk menjadi profesional yang amanah......good pilem

    BalasHapus
  9. o pilem iki aku tahu ndelok sangar animasi trendline jalur yg mau dilewati

    BalasHapus
  10. wah, saya malah setiap hari plg pergi kerja selalu bersepeda sob.. emang asik kok..
    :D

    BalasHapus
  11. wwwowoowwww mantab, setiap hari kayak gitu dijamin kurus mas.
    oy tu pilem kayaknya saya pernah liat deh :-/

    BalasHapus
  12. wah...kopilover juga ya??
    sama dunk. hehe

    BalasHapus
  13. @applausr : Negara pemajak ya/ apa bedanya ama preman.

    @Budy : dari temen Pak, mereka bilang sih dari ganool.com

    @Nur : Amanah dan Fathonah ya

    @Rinem : Oyi sangar,,,sangarlikur

    BalasHapus
  14. @Penghuni 60 : wah keren dong, di tempat saya jalannya naik turun.

    @WAhyu Basofi : nice komen

    @rico : mudah mudahan lemak berkurang

    @Ina : Bonar....especially kopi instant

    BalasHapus
  15. Yea, this movie definitely wasn't Gordon's best work, but it was a decent portrayal of the exciting times one can rarely have on 2 wheels..lol I've never been a bike courier myself, but this movie peaked my curiosity and that's what's important. If a movie makes you think about the subjects covered, even after the credits have rolled, then at the very least it's a step in the right direction. Cheers

    BalasHapus

Barusan Pulang

Friendship