Minggu, 29 Oktober 2017

Sukses bertemu teman yang sukses

Teman saya ini (ES) masuk di Perusahaan tempat saya bekerja setahun setelah saya dipindah ke Pekanbaru. Setahun saya di Pekanbaru dia dipindah juga, baru deh kami berkenalan. Kami jumpa di tahun 2009 dan berpisah di tahun 2012.

Selama di Pekanbaru ES ini termasuk yang tidak banyak bicara, kerjanya pun biasa saja. Bahkan lebih sering kena semprot atasan, sering di ruang meeting kami para Kadept pulang malam hanya menunggu atasan memarahi dia. Tapi ES tetap tenang dan selalu mengumbar senyum.

Kami teman-temanya pun kadang geram dengan cara kerjanya, kadang ikut mengingatkan, membela dan tertawa bersama. Setelah dia balik lagi ke Pulau Jawa, saya pun jarang berkomunikasi, hanya melihat dan bercengkerama lewat media sosial. Sekedar tahu dan komentar saja.


Setelah saya pindah ke Surabaya, jadi teringat ES. Karena dia sudah sejak 2013 berada di Surabaya, dan kebetulan asli Surabaya. Setelah 5 bulan di Surabaya baru saya bisa mengunjungi rumah teman saya ini. Lokasinya di Benowo dekat dengan tempat saya kerja di Margomulyo.

Kami pun berjumpa, wah lumayan terharu dan kangen. Cukup terkesima dengan pencapaianya saat ini,  kendaraannya , rumahnya, anaknya yang bertambah jadi 4, dan istrinya yang memutuskan untuk bercadar. Keren banget nih si ES, bisa jadi kayak gini, gak nyangka juga sih. Tetap pendiam, bersahaja dan ketawanya yang renyah menyenangkan.

Perusahaan yang sekarang ini, bikin ekonominya beranjak baik. Bisa keluar negeri, gaji bejibun, mobil di beri, kantor mewah dan fasilitas lainnya. Wah beruntung sekali si ES ini bisa mendapat pekerjaan ini, walaupun saya tetap percaya bahwa keberuntungan bukan kebetulan. Ada usaha dia, keluarga, orang sekitar dan pastinya Allah.

Dari pembicaraan ngalor ngidul, beberapa hal jadi catatan saya. Saat saya memutuskan beli rumah di Pekanbaru, ES beli di Surabaya. Kita pasti kembali ke asal, ngapain jauh-jauh beli di sana (Pekanbaru). Bener juga nih, walaupun sebenarnya saya sudah nyesel karena beli rumah dengan KPR Ribawi. 

Allah memudahkan jalan ES, salah satunya saat diijinkannya sang istri untuk memakai cadar. Walaupun tidak disukai sebagian orang, bercadar salah satu yang disukai Allah. Sehingga mungkin Allah memudahkan dan memberi kelancaran rezeki/ urusannya.

Kesuksesan orang memang ada waktunya, Allah bisa memberinya di saat muda atau tuanya. Atau saat matinya dan di akhirat nanti, wallahu a’lam. Tetap bersyukur dengan keadaan sekarang, karena rezeki sudah di atur Allah. Ikhtiar di jalan Allah, rezeki dapat, pahala juga dapet.

0 comments:

Posting Komentar

Barusan Pulang

Friendship