Minggu, 01 Oktober 2017

Setelah liat Bobotoh jadi sadar, doa tidak selalu terkabul

Di Liga Gojek Traveloka ini termasuk liga yang sangat menarik, khusunya di sisi persaingannya. Hingga pertengahan musim, point tiap team tidak jauh beda. Dari papan atas hingga tengah pointnya berurutan, gak ada yang superior deh. Karena itu pertandingan Liga ini selalu menarik, tidak tahu siapa yang bakal menang. Ba'da maghrib dan Isya Liga Gojek Traveloka jadi tontonan utama.

Untuk team favorit sebenarnya saya gak ada, karena asal saya dari Surabaya dan saya mendukung Persebaya pastinya. Tapi karena mereka gak ada di Liga 1, saya dukungnya ke Bhayangkara FC, karena mereka dulu kan bernama  Persebaya he he. Walaupun sebenarnya tim ini sebagai pengganti Persebaya yang di ‘usir’ tapi ternyata masih eksis di Liga dan Persebaya asli juga eksis...aneh ya.

Yang aneh kenapa saya jadi dukung, ya karena itu tadi, dulu mereka adalahh tim Surabaya walaupun Kloningan. Gak nyangka hingga pekan ke 27 mereka memimpin klasemen sementara. Di Liga 1 timnya merata benar, gak ada tim kuat benar, tapi lemah benar ada he he.
Nah saat pekan ke 26 di tanggal 24 September 2017, Bhayangkara bertemu dengan Persib di Stadian Si Jalak Harupat. Pertandingan yang berakhir dengan skor 1 – 1 ini sempet bikin ketar ketir. Setelah Essien menyamakana skor di menit 74, para bobotoh mengeluarkan yel yel magisnya.

Mereka berdzikir bersama, Laillah ha ilallah.. Laillah ha ilallah.. Laillah ha ilallah..wihh merinding. Ada nggak sih suporter yang religius kayak gini, setelah koreo ‘Save Rohingya’ di denda keras oleh PSSI dan dibayar bersama-sama. Mereka seakan menunjukkan bahwa berharap memang hanya ke Tuhan, tidak takut dengan makhluk ...iya nggak sih.

Tapi karena saya mendukung Bhayangkara, dalam hati...enak aja, emang Allah langsung mengabulkan kalau kalian dzikir kayak gitu, ya tergantung yang dzikir dong, siapa yang dekat sama Dia, menggerutu gitu gitu deh. Akhirnya skor berkesudahan draw.

Setelah itu saya mikir Dzikrinya bobotoh segitu banyak, gak bisa bikin menang Persib. Bagaimana dengan dzikir, wirid dan doa-doa saya? sebanyak dan sekuat saya dzikir, gak akan menyamai banyaknya bobotoh dan mereka berkali kali. Ya Tuhan bagaimana cara saya memohon dan meminta, keinginan bobotoh aja tidak dikabulkan apalagi keinginan saya.

Selama ini terlalu naif, terlalu bangga dengan amalan, terlalu pede dengan wirid, terlalu riya dengan ibadah, dan yakin jadi orang yang dekat untuk selalu didengar setiap doa. Aduhh perih, sadar, mikir, ternyata oh ternyata.

Namun Muslilm yang mukmin harus fight, jangan kendor, istiqomah dan terus berharap. Yakin doa selalu dikabulkan, walaupun tidak sekarang, tidak disini atau tidak sesuai yang diminta namun diberi yang lebih baik aamiin.

0 comments:

Posting Komentar

Barusan Pulang

Friendship