Minggu, 05 November 2017

Perusahaan juga harus punya Menteri

Selama 13 tahunan saya bekerja, 10 tahunnya saya habiskan di Garudafood Group. Dari awal di Sidoarjo, pindah ke Pekanbaru, Jakarta dan terakhir di Pati. Dari masih milik Grup Garuda sampe masuk ke Suntory Group – Japan. Dari PPIC, Warehouse, Distribusi dan Logistic. Yang sama adalah saya di divisi beverage, produknya Okky Jelly Drink dan Mountea. 

Setahun ini saya berkarier di YCH, dengan model bisnis yang berbeda. Dari perusahaan Manufactur yang fokus ke Produksi ke Perusahaan Logistic yang fokus ke Warehouse dan Distribusi. Saat ada tawaran kerja di YCH, atas masukan banyak orang, menyarankan saya untuk menerima demi pengalaman dan belajar disana.


Alhamdulillah saya belajar, mengamati dan menimba pengalaman....menimba, old banget sih bahasanya. Dan sayapun resign pas setahun, lebih sebulan sih, karena saya ikut etika 1 bulan masa resign. Banyak yang saya dapat, gaji misalnya he he, teman baru, istilah baru, model bisnis baru, lokasi baru, baru buat saya lho.

Saya mau menceritakan sedikit mengenai keduanya. Garudafood fokusnya ke Produksi, maka sisi Logistic kurang diperhatikan dengan benar. Sedangkan YCH fokusnya memang ke Logistic jadi warehouse dan distribution operation diperhatikan benar. Keduanya saat ini dimiliki oleh asing he he dan memiliki cabang di seluruh Indonesia, merekrut banyak orang untuk berpenghasilan.
Nah ini yang akan saya bahas sesuai judul diatas, karena keduanya punya cabang di mana-mana, seharusnya mempunyai menteri-menteri untuk setiap Departemen. Tugasnya adalah memberikan instruksi kerja corporate, monitoring hasil kerja all cabang, menyampakan kemampuan all tim di tiap cabang dan tugas lainnya.

Saya tahu karena Garudafood melakukan hal itu, ada review mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan. Ada pertemuan yang mengumpulkan kepala Dept all Indonesia Raya, memberikan program kerja tahunan dan di dapat dari target pimpinan. Apa yang ingin di capai pimpinan pusat di breakdown di tiap departemen untuk di buatkan rencana kerja dan disampaikan ke departemen cabang.

Pimpinan cabang juga ada review dari pimpinan pusat, menteri bisa memberikan masukan dan peringatan kepada pimpinan cabang jika departemen di cabang yang memerlukan perbaikan atau penghargaan jika melakukan improvement / inovasi. 

Agak sulit jika tiap cabang berjalan sendiri-sendiri, struktur berbeda, program kerja berbeda, sistem kerja juga berbeda, padahal yang dikerjakan customernya sama, barangnya sama, data dan report yang diminta sama. Setiap perusahaan pasti ada kelebihan dan kekurangan, belajar dari pengalaman itulah yang jadi bekal kita untuk melakukan perbaikan di kemudian hari.

0 comments:

Posting Komentar

Barusan Pulang

Friendship