Apa kabar Film Indonesia, sudah banyak bermunculan dan di rindu masyarakatnya. Film film berkualitas sudah bisa ditunggu dan pasti ada tiap tahunnya. Sineas sineas baru di Indonesia, sudah peduli untuk membuat film berkualitas dan ternyata disukai masyarakat.
Kalau di Indonesia pasti ada film berkualitas di tiap tahunnya, kalau Hollywood tiap bulannya akan ada film berkualitas ha ha. Ya jelas beda, disana industri film sudah amat sangat maju – budaya dan sistem nilai juga beda. Jadinya banyak produser film yang berani menggelontorkan duitnya untuk memproduksi film yang sangat berkualitas.
Saya pernah posting mudahnya download film di sini, dan tahun tahun akhir ini banyak banget situs penyedia film yang bebas di download. Ini jadi berita baik bagi penyuka film yang tidak mementingkan kualitas serta gratis. Termasuk saya, jadinya sekarang amat jarang banget nonton di bioskop.
Bioskop jadi sepi dan kedepan mau jadi apa bisnis bioskop ini. Apalagi kalau internet sudah kenceng sampe Kelurahan, habis deh bioskop. Saya aja sekarang karena sering banget nonton film hasil downloadan, malah sering nulis review film ke Blog Singbiasane ini.
Dan lebih banyak lagi diluar sana, blog dan web yang membahas film-film terbaru. Blogger blogger yang membahas film juga buanyak di jagad internet. Dunia selalu berubah, dari jaman layar tancap, bioskop, laser disc, vcd, dvd, 3D, Imax, sekarang pake flashdisk aja sudah aman. Beberapa type TV juga menyediakan USB untuk memutar film secara langsung.
Semua akan berubah, yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Kembali lagi ke film Indonesia, tugas masyarakat Indonesialah yang memajukan perfileman ini. Sulit banget juga sih kalau yang mengingatkan individu, jelas gak bisa; kalau masyarakat yang bergerak akan bisa sih tapi butuh proses yang lama. Nah terakhir Pemerintah yang bergerak, ini baru bisa, cepat dan terstruktur, karena dia punya kuasa dan alat untuk melaksanakan dan menjaga kuasa itu.
Iya nih, film sekarang memang bagus, tampilannya. Dan karena internet di zaman sekarang sudah merambah maka orang akan berpindah ke internet. Apalagi kalau filmnya juga ditayangkan di televisi.
BalasHapusMemang dengan kemajuan internet bikin tantangan yang luar biasa untuk perfilman Indonesia..
BalasHapusYang saya nggak habis pikir, di Mall-Mall itu banyak toko film harga 8 ribu. Kualitasnya lumayanlah dan filmnya baru-baru lagi. Herannya kok bisa ya mereka dapat film baru, bukankah termasuk pembajakan ya? tapi karyawannya sendiri bilang asli. Asli kok murah? bingug deh :D
BalasHapusKita tunggu aja penyelidikannya di Reportase Investigasi Trans 7..... Ha ha
HapusYa begitulah dunia perfilman di Indonesia
BalasHapussemoga tahun 2015 ini film indonesia lebih baik lagi :)
BalasHapusSemoga semua bia bergerak bersama
BalasHapustoh 1 7-an
majulah film Indonesia
dari
@guru5seni8
Semoga semakin banyak film INdonesia yg spectakuler, dari segi cerita, penokohan, alur dan special efectnya yg mendukung *lebih halus, biar gak keliatan banget unsur rekayasanya*
BalasHapus@ririekayan
beberapa mahasiswa pernah nawari film kualitas bagus sama saya dengan harga murah, waktu ditanya taunya mereka juga hasil downloadan :D
BalasHapusbentuk pembajakan terselubung nih
moga kedepan semakin lebih baik
Wah bisnis juga tuh, nggak salah juga sih .... gimana ya, hmmmm...
HapusSaya dulu pernah kepirkiran jual video standup comedy juga lho, dari yutub burn ke cd dan jual.
wah intinya bioskop ketar-ketir kalo internet kenceng ya..
BalasHapusBioskopnya muterin film downloadan aja kang atau muterin yutub............ cihuy
HapusWah, tampaknya keberadaan bioskop mulai terncam dengan internet yang sudah semakin kencang.
BalasHapus@bahruladitya
Kalau setiap orang download film, bioskop nggak laku nanti, tapi bagi yang up to date pasti lebih memilih nonton bioskop. Karena download itu, Past I tidak menyediakan film-film yang lagi tayang di bioskop.
BalasHapus@rin_mizsipoel
Demi penghematan 30-50rebu, ane rela menunggu seminggu kemudian hi hi
HapusSemoga bioskop tidak mati dengan berbagai kemajuan jaman.
BalasHapusSemoga pembajakan di Indonesia bisa teratasi
BalasHapusUntuk pemerintahan saat ini, kayaknya sulit deh ngurus itu. Makanya, sore tadi insan perfilman pada nggeruduk ke Menteri Pariwisata. Industri kreatif (film) di dalamnya, kayaknya tidak mendapat prioritas untuk 5 tahun ke depan.
BalasHapus@nuzululpunya