Wans epon e taim ada seseorang naik taksi, setelah naik dia diam saja. Pengemudi taksi pun bertanya, Bapak mau kemana. Penumpang diam sahaja, di tanya kedua kali, penumpang masih tetep diam. Sampe ketiga kalinya ditanya, penumpang menjawab. Saya nggak tahu mau kemana, jiahhh kenapa elo naik taksi ini.
Kalau pengemudinya baik, pasti dia gak akan berangkat dan memastikan tujuan. Kalau sebaliknya, pengemudi taksi itu pasti berjalan aja muter muter, lumayan ada penumpang gak jelas – yang penting bayar. Iya kalau bayar, kalau enggak – malah rugi waktu.
Baidewei, dis taim nggak lagi membahas alenia di atas. Tapi membahas penumpangnya, jelas sekali kalo dia itu gak ada tujuan. Dia gak jelas, orang disekitarnya juga bingung. Itu naik taksi, lah kalau sekarang ini kita orang gak ada tujuan mau kemana.
Arep laopo uripmu le, mau bagaimana, kemana hidupmu nak....ai don no, Duer!. Mati aja lo. Kenapa harus mati? Ya bikos mau ngapain coba. Coba jelaskan padaku, padanya dan padamu negeri .........maaf maaf ane kebawa emosi.
Kalau tujuanmu apa zal? Gitu dong nanya, coba tengok di blog ini bagian atas kanan (about me). Kalau yang pake smartphone, tengok dibawah. Ai won be det, “Berada di barisan Rasulullah saw saat di padang mashyar”. Semoga Kau kabulkan ya Allah.... aamiin.
Aamiin mas. Semoga kita bisa menjadi barisan Nabi Muhammad SAW.
BalasHapusaamiin.
BalasHapusya benar bahwa hidup harus punya tujuan.
semangat. :)
wah keren menjadi barisan Rasulullah
BalasHapusHmmm, Amiin semoga terakbul doanya mas.
BalasHapusMas, tanya kenapa kata-kata tidak bakunya tidak di italic atau dimiringkan?
@rin_mizsipoel
Saya emang kurang konsen ama yang begonoan.
HapusNtar saya coba, makasih ya mbak.
aamiin ya rabbal 'aalamiin... "naik taksi" analogi yang asyik nih pak :D @RuriOnline
BalasHapusAmiin
BalasHapuslucu si tapi bahasanyaaa
Mohon maaf bila krng brknan
@guru5seni8
Http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
Amin smg terkabul doanya mas
BalasHapustapi nggeh ingat mawon, di dunia ada urusan dunia dan ada urusan akhirat. urusan akhirat mesti udah paham, urusan dunia ki kepiye? ya misal cara sampean untuk mencukupi keseharian, bersosialisasi, kebutuhan ini itu. Rasulullah pun juga tak hanya mengurusi keperluar akhirat dengan melulu beribadah (itu ada waktunya) Ia juga berperan sebagai ayah, kakek, pemimpin. so kapasitas nabi sebagai ayah so dia juga mencari nafkah, berdagang dengan siti khadijah untuk keperluan rumah tangga. Kapasitas dia sebagai pemimpin lain lagi. Sehingga ketika ia ditanya tentang masalah dunia (pengobatan, politik, perdagangan) ia pernah menjawab antum a'lamu bi umuri dunyakum. -kamu yang lebih mengerti- ^^
BalasHapusKalau mau jadi Polisi, musti memantaskan diri untuk bisa diterima tes Polisi, pas jadi Polisi musti melaksanakan semua peraturan yang dibuat Polisi dan menerima larangan dan hukuman dari peraturan Kepolisian. Nah kalau enntuh sudah dilakukan, pasti pimpinan polisi mengijinkan kita masuk ke barisan Kepolisian.
HapusKalau ane nulis pengen masuk ke barisan Rasulullah, artinya ane msuti ngelakuin itu semua. peraturan dan hukum yang kita pakai adalah Quran dan Sunnah Nabi.
unik postingnya hehe
BalasHapuswalaupun kita menjadi barisan yang keberapanya, semoga kita sama2 ditempatkan dibarisan pengikut rasulullah aamiin
Iya mbak, barisan ke angka trilyun kali mbak.
HapusBarisan pengharap Syafaat...
Amiiiinnnnnn *teriak kenceng*
BalasHapusNggak ada yang lebih membahagiakan manusia kecuali berada di barisan Rasulullah SAW. Karena disanalah sebaik-baiknya barisan dan yang menentukan nasib kehidupan selanjutnya.
Tutup telingaaaaa.............
Hapus