Rabu, 29 September 2010

L Casei Shirota Strain


Yakult Lady 
Kenyang terasa hmmm, kebiasaan libur (surabaya) - bangun kesiangan trus jam 9.00 baru sarapan. Duduk-duduk (leyeh2) dibelakang rumah menjadi kebiasaan yang tidak rutin, kebetulan lagi gak ada yang diajak ngobrol - mau lihat kereta api lewat belakang rumah. Gak berapa lama ada ibu pedagang berhenti menanyakan ibu mertua :”Bu Samirah wonten”…. “wonten ten ngajeng, mlebet mawon” jawabku, “mriki mawon mas”. Karena gak enak juga ibu itu duduk di sebelah akhirnya saya ajak ngobrol aja, ternyata beliau penjual (resmi) yakult keliling – tahu sendiri kan produk ‘lama’ ini gak ada matinye. Hampir 2,5 tahun ibu 49 tahun ini bekerja sebagai Yakult Lady, sebutan untuk para Ibu – Ibu pengecer Yakult keliling. Ada total 17 orang yang bertugas di area ini untuk menjumpai konsumen dan toko kecil langsung dari kampung-kampung, ini bisa ngalahin motoris atau kanvas lho - apalagi produknya cuma 1 jenis.

Menurut saya strategi pemasaran model Yakult cukup ampuh untuk menjaga konsistensi penjualan dari persaingan produk-produk minuman kesehatan. Kenapa cukup ampuh karena konsumen tingkat bawah bisa langsung berjumpa dengan penjual (resmi): bisa mendapat informasi mengenai produk, informasi terbaru mengenai produk, menanyakan berbagai macam hal mengenai Yakult/ perusahaannya (seperti yang saya lakukan) atau memberikan masukan (atau komplain sekalipun). Walaupun ada juga penjualan ke modern market ataupun toko-toko grosir di kampung yang langsung dikirim dari gudang dengan menggunakan mobil atau motor. Lha ibu tadi naik apa? Sepeda mini man, iya ibu itu mengayuh dia area yang kurang lebih di radius 7 Km (diameter lingkaran) opo istilahnya aku juga kurang paham. 
 Keterangan gambar: gambar 1 adalah jarak tempuh Ketintang dan Wiyung tempat setor di bank BCA, gambar 2 adalah wilayah kerja Yakult Lady was i meet.

Saat duduk disebelah saya dia tidak menawarkan produknya tapi hanya berniat duduk dan kita saling bertanya, mengenai lingkungan kampung ini, keluarganya sampai kesulitannya bekerja. Mengeluh dengan Supervisor dan Staff nya yang sekarang, hanya membebani dengan target penjualan berlimpah tapi tidak ikut terjun saat penjualan turun seperti yang pernah dilakukan pendahulunya. Area kerja akan dipecah lagi namun dengan target sama, “lha yo opo mas, area arep dipecah tapi target dodolane podo. Yok nopo cara dodolane, binggung kulo”. Saya yang mendengar keluhan itu ya senyum aja serta berpura-pura mendukung kesusahannya, mencoba menjadi pendengar dan teman diskusi yang baik …..Glodak – nggletak.

Apalagi sekarang cara penyetoran penjualan berbeda, jam 13.00 harus sudah berada di Bank BCA untuk melakukan penyetoran, “kenopo mboten nyetor ten kantor mawon, cedak” tanyaku, “mboten semerap mas, kulo nggeh seneng kesel sa’jane nek setor ten BCA Wiyung”. Hahh Wiyung?? Adohe rek…fyi dari disini (Ketintang baru) ke Wiyung (daerah rumah Ibu saya) kalo naik motor bisa ditempuh cukup 10-15 menit, lha kalo naik sepeda onthel – busyet. Gak terasa 2 jempol terangkat untuk perjuanganmu membantu suami mencari nafkah. Sekitar 5-10 menit perbincangan ibu itu pun pamit untuk berjualan kembali, gak tahu nih karena simpati/ tertarik produknya atau keluarga istri suka mengkonsumsi Yakult saya pun membeli Yakult 2 slot (gak tahu apa istilahnya, pokoknya isi 5 pcs) Rp. 12.000.

Terakhir saya menyempatkan menanyakan nama (B’Irwani) dan meminta foto  untuk kenang-kenangan. Setelah itu Yakult saya taruh kulkas dan bergegas membuka situs www.yakult.co.id , ternyata ini perusahaan PMA brur…mangkanya gak ada (sulit) matinye. Trus info mengenai bakteri bermanfaat Lactobacillus casei Shirota strain jadi paham bener dan model pemasaran dengan Yakult Lady memang menjadi salah metode PT. Yakult Indonesia Persada untuk menditribusikan yakult di lingkungan sekitar. Moga yakult bisa menyehatkan masyarakat Indonesia dan salam buat all Yakult Lady diseluruh Indonesia. Hmmmm Bosnya Yakult baca Blog sing Biasane iki gak ya,,,,,,kirim yakult dongggg . Sabtu 18/09/10 9:30

0 comments:

Posting Komentar

Barusan Pulang

Friendship