Kamis, 02 Mei 2013

Hukum Rimba di Fire With Fire


Pernah mengalami kejadian di waktu dan tempat yang salah, jadinya anda harus ikut menanggung kejadian itu. Misal ada grebekan di warung remang, dan anda kena ‘garuk’ – padahal sedang mengecheck ban motor anda yang bocor. Itulah yang dialami Jeremy Coleman (Josh Duhamel), seorang pemadam kebakaran yang menjadi saksi tunggal pembunuhan keji di sebuah Supermarket.

Ternyata pembunuh ini adalah David Hagan, yang memang catatan kriminal yang sangat buruk  dan terkenal sangat kejam. Demi menyelamatkan ancaman terhadap Jeremy, kepolisian pun memberikan perlindungan dan memindahkannya ke kota lain dengan identitas yang berbeda. Bukan Hagan jika tidak bisa menemukan Coleman, mereka hampir membunuhnya. 

Identitas Jeremy pun diperbarui  dan akan dipindah lagi, namun dia memutuskan untuk lari dari perlindungan polisi. Karena percaya bahwa Hagan akan terus memburunya dan keluarganya, Jeremy pun berbalik memburu Hagan.


Dengan kemampuan dan keberanian yang dia punya, Fire with Fire pun dimulai. Ancaman harus dibalas dengan ancaman, satu persatu anak buah Hagan terbunuh. Apakah Jeremy bisa menghentikan kesadisan Hagan, monggo datangi persewaan DVD terdekat hi hi.

Film ini menggambarkan hukum yang tidak bisa menjadi sandaran masyarakat, seseorang dengan semaunya. Menyakiti, melukai dan membunuh orang lain  dan tidak takut dengan hukuman – karena percaya hukum bisa dilaluinya. Indonesia pun sudah mengalami hal ini, negara hukum tapi belum bisa menegakkan hukum. Masyarakat tidak mendapatkan rasa aman, tidak percaya lagi dengan hukum dan penegaknya.

"Jika hukum tidak ditegakkan secara adil maka yang akan muncul adalah hukum rimba, siapa kuat dia menang. Siap berkuasa dia memang, siapa yang kaya dia menang. Hukum rimba telah mengancam di negeri ini. Inilah ciri kekuasaan model Kapitalisme, anak kandung Demokrasi. Ganti pemimpin kalau memakai sistem pemerintahan yang sama, masalah akan terus muncul.

0 comments:

Posting Komentar

Barusan Pulang

Friendship