Minggu, 10 Oktober 2010

Ganti Pertanyaanmu

Ingat apa kata Rhenald Khasali? Orang terus maju adalah mereka yang mau berubah. Change!!!

Perubahan mindset…itu yang saya dapat saat bertemu dengan TP – adik ragil Ibu saya – disaat lama tidak jumpa dan akhirnya bertemu, pertanyaanya pasti seputar menikah, anak, dan karier, tapi kalau TP ini beda: pertanyaan standar pertama adalah bagaimana kabarnya? Setelah itu beliau mencecar dengan pertanyaan sholatmu rajin di masjid?, udah rutin sholat Dhuha, Tahajud, puasa sunnah, sudah khatam Quran lagi, hapalan surat pendek udah berapa. Pertanyaan – pertanyaan ini bagai menohok ulu hati, walaupun tidak ditanyakan secara langsung. Dalam waktu setengah hari semua pertanyaan itu telah tersampaikan dengan diselingi percakapan-percakapan yang lain. Saat itu TP membandingkan kondisiku saat masa kuliah dulu, katanya sih dulu banyak hal-hal baik yang aku lakukan tapi setelah bertemu (after 3 year) kali ini, aku kehilangan hal-hal baik itu. Ya Tuhan…….

Pertemuan dengan masa lalu kadang diperlukan untuk memutar kembali ingatan kita tentang aktivitas yang pernah kita lakukan, baik itu aktivitas yang tidak baik atau yang baik. Pastinya yang nggak baik – jangan dilakukan lagi, dan beruntung kita mengetahui bahwa yang tidak baik itu adalah tidak baik – artinya  Tuhan masih menyayangi kita dengan menerangi mata hati ini. Sedangakan untuk aktivitas yang baik ya pasti juga harus dipertahankan, atau malah ditingkatkan. 

“Jangan sering-sering belajar sejarah, yang penting kamu bisa buat sejarah. Lompat dari atap gedung (sekolah) ini, kamu pasti akan jadi sejarah” ujar guru matematika (SMU) ku dulu dengan nada bercanda....hmm bisa ajah. Tapi saat ini aku harus mengulang sejarah karena aku nggak mau -yang baik- ini jadi sejarah karena sejarah adalah tidak untuk dikenang tapi untuk dikenal…untuk menjadi batu lompatan di masa datang.
*******************
Friends (ceilah…pake basa inggris), ketika manusia masih dalam rahim, jiwanya telah bersepakat dengan Tuhan-nya yang Maha Menciptakan. Ketika dia lahir, dia belajar tentang fenomena dunia fana. Ketika dia beranjak dewasa, dia mulai bersepakat dengan dunia dan dengan orang lain yang hadir dalam kehidupannya. Ketika itu pula, jiwa yang bijaksana mulai membangun kesepakatan dengan dirinya sendiri. Kesepakatan terbaik di dunia adalah dibawah kesepakatan dengan Tuhan.

Pertama adalah Jiwanya bersepakat dengan dirinya untuk berhati-hati dengan perkataanya. Jiwanya bersepakat dengan dirinya untuk tidak mengatakan apa yang akan menyakiti hati orang lain.

Kedua ; Jiwanya bersepakat dengan dirinya untuk tidak menjadikan berbagai hal menjadi terlalu pribadi sifatnya. Dan Jiwanya, tak akan menanggung beban berat penderitaan yang memang tidak patut bagi dirinya.

Ketiga ; Jiwanya bersepakat dengan dirinya untuk tidak membuat asumsi-asumsi berlebihan tentang kehidupan. Jiwanya bersepakat dengan dirinya untuk berani bertanya dan mengekspresikan apa-apa yang diinginkannya terjadi di dalam kehidupan.

The Four Agreements: A Practical Guide to Personal Freedom, A Toltec Wisdom BookKeempat ; Jiwanya bersepakat dengan dirinya untuk melakukan apa-apa yang terbaik yang bisa dilakukannya. Jiwanya bersepakat dengan dirinya untuk menyakini bahwa apa yang terbaik adalah berubah menjadi lebih baik dari satu momen kehidupan ke momen kehidupan berikutnya.

Friends, jika engkau mau bersepakat dengan diri sendiri di bawah kesepakatanmu dengan Tuhanmu, maka seluruh alam semesta Insya Allah akan bersepakat dalam meluruskan, membantu dan memuluskan perjalananmu menuju kepada kebaikanmu.

Semoga setiap kesepakatan yang kita buat dengan diri kita sendiri, adalah kesepakatan yang menaikkan derajat kebaikan kita di hadapanNya. Aamiin aamiin. 
Disarikan dari : 'The Four Aggrements - Don  Miguel Ruiz'
********************
Dalam rangka mengulangi masa lalu (yang baik) dan mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Kita harus berubah dan berjanji dengan diri sendiri untuk bisa melakukan hal yang diperintahNya dan menjauhi hal yang dilarangNya. Apalagi hal baik itu pernah kita lakukan dimasa lalu – rutin pula, so seperti ketapel: setelah ditarik mundur kebelakang aku siap untuk terpental ke depan.Ini kesepakatanku,,,,,,,

Kini …coba ganti pertanyaan mu jika bertemu dengan saudara, teman dan siapapun dengan pertanyaan mengenai kualitas dirinya – dengan tidak mencoba merendahkan dia atau diri kita. Pertanyaam yang bersifat basa-basi hanya akan menjadi angin lalu, pertanyaan bersifat informasi membuat kita tahu (belajar), pertanyaan yang mengarah ke kualitas diri membuat kita berubah. Selamat bertanya…

Untuk pengunjung setia Blog Sing Biasane..... saya berikan ebook dari KPK', tapi yang sebelahnya 'Switch' harus beli brur>>








4 komentar:

  1. keren tulisane cak,cukup inspiring...smg tdk hanya sekedar mnjdi tulisan,,mari sama2 mengenang&mengulang sejarah baik demi memperbaiki masa depan,,chayooo!!!

    BalasHapus
  2. good, nice blog, from idrus my blog mymedia-4.blogspot.com heheheheh promosi

    BalasHapus
  3. ok lah om....
    buat cerita2 menarik lagi y...
    ntar aku tak mampir lagi
    hehehe...

    BalasHapus
  4. Oke Tika, thanks udah mampir.... btw ini tika sapa ya?

    BalasHapus

Barusan Pulang

Friendship