Belajar menyelipkan kalimat penguat agama

Ilmu yang harus terus bertambah dan ditingkatkan, karena memang wajib harus bertambah dan ditingkatkan. Nah sekarang ilmu apa yang penting untuk ditingkatkan dan ditambah terus menerus? Tidak lain tidak bukan adalah ilmu agama, agama adalah dasar, sekaligus agama adalah pandangan dan tujuan.

Satu paraghrap aja bisa nulis tiga kali kata ‘bertambah dan ditingkatkan’, he he intermezzo.

Agama sebagai dasar adalah, setiap aktivitas musti bertumpu dengan aturan agama. Jika bertumpu pada nafsu, keinginan sesaat, syahwat, pemikiran duniawi, menjadi tumpuannya gak kuat, goyang, atau malah ambles.

Tumpuan agama menjadikan hidup jadi kuat, terarah, dan manusia mampu melewati cobaan dan keberhasilan. Dapat ujian bersabar, bukan marah, mengumpat, dendam, stress, merasa bersalah terus menerus. Sedangkan jika mendapat kebaikan harus bersyukur, bukan foya foya, sombong, congkak, arogan, pongah, takabbur.

Di setiap bertemu dengan orang tua, teman, saudara, handai taulan dan siapa saja, menurut saya baik jika kita bisa menyelipkan ilmu agama disana. Bisa apa saja, sejarah, kata ustad, ayat, hadits, hikayat, pengingat, dll. Karena perkataan ini bermanfaat dan bernilai dakwah, tugas utama adalah menyampaikan, sedangkan penerimaan bukan menjadi tanggung jawab atau jadi tugas penerima pesan.

Selingan selingan sedang saya coba dan terapkan, sulit memang, cari moment yang pas itu. Kadang bisa, kadang enggka, kadang dapat, kadang lolos aja. Kemauan dan mencoba akan saya usahakan, ilmu harus ditambah, supaya bisa memberikan penjelasan lebih baik dan optimal. Jika ngambang pun akan di lanjut di kemudian hari hi hi.