Senin, 15 Juni 2015

Ada Romadhan, so what?

Ramadhan bulan yang katanya ditunggu tunggu umat muslim sedunia, karena nikmat dan rahmatNya yang tiada tara. Tapi sebagian muslim merasa biasa saja, bahkan menjadi sedikit beban – walau tak terucap. Mengapa Ramadhan yang begitu mulia beberapa orang biasa saja?

Ini karena persepsi, Ramadhan dianggap sebagai siksaan, merepotkan, gak melakukanpun orang lain gak akan tahu. Persepsi ini yang membawa kita berat menjalankan puasa. Mereka itu mengurung dirinya sendiri didalam bingkai kehidupan yang dia buat sendiri.

Seperti apa bingkai itu, kalau makan harus pakai nasi, kalau gak nasi lapar lagi, trus lapar beneran. Saya pusing kalau gak ngopi pagi hari, gak ada kopi dia pusing. Kalau gak  merokok saya nggak bisa berpikir, kalau nggak merokok saya tidak percaya diri. Dia sendiri yang mengirim sinyal itu dalam dirinya.

Padahal saat perang Badr adalah di bulan Ramdhan, ternyata para sahabat tetap berpuasa dan tidak ada yang berbuka..Masya Allah. Karena itu ini hanya persepsi, mudah untuk meninggalkan persepsi buruk tersebut. 

Tanamkan pada diri anda, saya kuat, saya bisa. Marilah mensugesti tubuh ini, besok saya puasa dan bisa menjalaninya. Semoga tulisan ini membantu kita semua untuk bisa menjalani puasa dengan baik dan menggapai puncaknya dengan predikat “Terbebas dari Api Neraka” Aamiin.

1 komentar:

Barusan Pulang

Friendship