Kamis, 27 Juni 2013

Energi Cahaya pun Musti Dibeli


Posting ini masih nyambung dengan post sebelumnya Menyesal karena BBM, jadi yang ingin  agak nyambung dikit saat membaca tulisan ini - disarankan ke post sebelumnya. Bagi yang ingin langsung, yuk kita mulai..

Parahnya lagi UU pun melegalkan penentuan harga bbm diserahkan pada mekanisme pasar. Sama aja kamu beli beras dari hasil bumi desamu yang berlimpah, tapi memakai harga desa sebelah yang mahal - yang lebih gila adalah : pemilik sawah di desamu adalah warga desa sebelah??? Kamu jadi menderita kan...so dimana peran Kepala Desa, Lurah dan Camat disana?


Jadi kita musti menuntut harga yang wajar dari pengelolaan Energi, dan yang bisa melakukan itu adalah Negara yang bijak – yang di gunakan seluas luasnya untuk kemakmuran rakyat.

Kalau dikelola perorangan (swasta) wajar kalo dia cari untung sebanyak-banyaknya. BBM mahal yo gak usah ditanya…apalagi kalo Dunia sudah sangat majunya, BBM fosil sudah habis - berganti dengan energi Matahari (solar cell). Ini dia cerita dimulai, kalau pengelolaannya seperti sekarang - jangan khawatir deh kita pasti diminta untuk membeli Energi yang berasal dari Karunia Alloh itu.

Nah hayoo, mau ngikut UUD yang dibuat Pendiri Bangsa atau ngikut Pemerintah sekarang. Kalau semangatnya UUD, pasti ada cara – tidak menyerah dengan subsidi BBM. Negara kaya, rakyat harus makmur dong. Kalau  perlu di subsidi semua, pendidikan, kesehatan, pekerjaan.

Enak nih rizal ngomongnya – emang bisa??, saya nggak sekadar ngomong kok. Tapi melihat kejayaan Islam dulu yang bisa memakmurkan 2/3 dunia – lebih dari apa yang pernah diberikan Romawi atau Persia. Sistem hidupnya yo jelas beda, Pemerintahan Islam yang bersumber dari Al Quran dan Hadits pasti mensejahterakan. Hukum ini jelas lebih tinggi dari UUD 1945 atau Dasar Hukum Negara manapun, lha wong yang buat Pencipta Dunia dan isinya.

Saatnyalah sekarang kita belajar dan memperjuangkan syariat Islam diterapkan di setiap sendi-sendi kehidupan, dari politik, pendiidkan, keamanan, kesehatan, ekonomi, sosial. Karena Islam bukan agama religius saja, tapi menyeluruh mengatur hidup dan kehidupan manusia.  

0 comments:

Posting Komentar

Barusan Pulang

Friendship