Minggu, 04 September 2011

Di Hukum Petani : Part 1

“Aku ini mungkin waktu kecil enggak hidup di desa ya, jadi beda sama tetangga-tetangga kalo liburan gini - ada aja yang dikerjakan. Ya bersihin rumput, selokan, menanam, merapikan lingkungan lah…kalo aku ya mending istirahat-cangkrukan lihat TV ato main game – pokoke leyeh leyeh lah” tanyaku ke istri. “Kamu tuh bukannya enggak dari desa, tapi emang males” jawab istrinya dengan memberikan contoh tetangga dan teman lainnya. Huhh jadi malu deh….

Kenapa saya mengandaikan aktivitas menanam, bersihin rumput, selokan dengan kehidupan desa? Karena itu adalah pekerjaan sebagian besar penduduk desa, PETANI! . Yups, negara agraris ini telah menghasilkan berjuta-juta petani di seantero nusantara, yang telah mensupplai kita beras, rempah, palawija, daging, ikan, sayur-mayur serta buah-buahan.

Terima kasih kita ucapkan kepada seluruh petani di Nusantara ini, dengan kerja kerasnya telah sukses menyediakan berbagai macam hasil pertanian yang tiada hentinya dan atas seizin Sang Pencipta pastinya. 


Selama berabad-abad petani telah menemukan bentuk atau metode atau kebiasaan yang ternyata kalo kita cermati jadi sangat menarik, kebiasaan petani ini juga pernah dibahas oleh James Gwee di buku “Setiap Orang Sales harus baca buku ini” dan saya akan men-sari-kannya untuk anda.

Yuk, kita mulai dari yang pertama,

‘Petani akan menanam benih dari buah apa yang diinginkan’. Kalo mau panen semangka, ya menanam benih semangka. Mau panen lele, ya menebar benih lele. Mau panen ayam, ya beli anak ayam. Kalau pasca panen Sorgum bisa dilihat disini. So Petani akan mendapat apa yang dia tanam, anda paham dengan kebiasaan petani ini? Apa Yang Anda Inginkan, Cari Benihnya. 

Kedua, Anda sudah menemukan benih yang anda inginkan?. Petani akan menanamnya dan merawatnya – Perlu Proses. Petani akan menyuburkan tanahnya dengan teratur dan disiplin, penuh dengan harapan dan keyakinan akan panennya kelak. 

Tidak lupa para petani juga harus menghalau dan membasmi hama & serangga, sehingga kelangsungan hidup pertaniannya tetap terjaga.  Jalani proses keinginan anda, dan jangan biarkan orang lain menghalangi keinginan mulia anda – usir mereka atau tinggalkan. Karena petani dan keluarganya tidak akan makan jika membiarkan hama menggerogoti pertaniannya. 

Ketiga, Apakah dengan menanam, merawat petani akan langsung mendapat buahnya? Enggak banget, semua perlu waktu. Tidak ada yang instant di dunia ini, jika  memang ada – hanya 1 dari 1 juta. Dan biasanya tidak bertahan lama, namanya juga instant. 

Petani harus mengerjakan proses ke dua serta menunggu dengan sabar, dengan keyakinan penuh bahwa pada saatnya nanti dia akan memperoleh buahnya. Hal ini bisa diistilahkan dengan ‘Deyaled Gratification’, sama seperti saat kita berpuasa di bulan Ramadhan – umat muslim yakin dengan menjalaninya secara sungguh-sungguh selama satu bulan penuh, Allah SWT. akan menghapuskan segala dosa dan membebaskannya dari api neraka…Subhanallah.


Seperti biasa, postingan di Blog Sing Biasane kalau kepanjangan akan dijadikan 2 part. Nantikan kebiasan-kebiasaan Petani lainnya part 2 di minggu berikutnya...

0 comments:

Posting Komentar

Barusan Pulang

Friendship