Minggu, 20 Februari 2011

Berlian dan Tanah Liat

Di postingan kali ini rizalarable memberikan cerita lama tentang pilihan, tulisan ini sebenarnya sudah lama tersimpan di ‘brankas’ salah satu folder pribadi file server saya. Karena belum pernah saya publikasikan, nggak ada salahnya kalo kali ini saya posting di Blog Sing Biasane.


Ini pengalaman saya dulu saat bekerja salah satu perusahaan garment di Ungaran – Jawa Tengah, saat itu bagi semua karyawan baru diwajibkan mengikuti ‘orientasi karyawan baru’ yakni dengan mengenal semua Department dari jenis pekerjaan, personil dan hubungannya dengan pekerjaan (department) kita nantinya.

Caranya dengan mengunjungi semua department sesuai jadwal yang diberkan oleh HRD. Saat itu
jadwalnya aku harus bertemu dengan Kepala dept. Store Fabric (gudang kain), orangnya sangat familiar dan tidak kaku bahkan banyak bercanda. Sehingga pembicaraan saat itu mengalir saja, banyak yang dibicarakan tidak hanya tentang pekerjaan tetapi diselingi dengan pengalaman dan joke-joke yang membuat kita cepat akrab.

Namun yang paling saya ingat adalah saat beliau menceritakan: “……bahwa perusahaan ini adalah perusahaan besar dan pressurenya cukup tinggi, di segala tempat dan kondisi, sehingga banyak karyawan baru yang sering keluar masuk, segalanya diminta serba cepat mungkin itu salah satu factor yang membuatnya besar. Di sini kamu baru dan belum punya pengalaman di bidang ini, kita tidak tahu kamu itu baik/ kuat sehingga bisa survive atau ternyata lemah trus keluar begitu saja tanpa mendapatkan apa-apa”.


“Sekarang saya tanya, apakah kamu termasuk orang baik (pintar, kuat, attitude oke) dan saya andaikan berlian,  atau bilamana -maaf- kamu buruk dan saya andaikan tanah liat-jawabannya nanti kamu pikir sendiri. Kedua pengandaian tadi sama baiknya, karena dengan usahamu yang keras dan sungguh-sungguh dalam melakukan semua pekerjaan serta kondisi di sini memungkinkan kamu akan selalu mengalami/ menemui benturan-benturan keras, dimarahin, disalahkan dan ada berbagai macam masalah yang datang dari berbagai arah yang akan membuatmu stress”.


“Bila kamu berlian, yang awalnya hanya bongkahan nantinya setelah berhasil melewati masa-masa tadi mungkin kamu akan menjadi berlian yang bentuknya sangat indah dan diminati (banyak) orang. Dan bilamana kamu adalah tanah liat, kamu akan bisa menjadi bentuk apa saja seperti vas, patung, atau karya seni lainnya dan disukai (banyak) orang………..”.
 
Aku menjadi berpikir, bila aku menganggap diriku pintar atau berlian nantinya aku bisa menjadi berlian yang indah dan berkilauan atau sebaliknya berlianku hancur tercecer dan bernilai rendah. Namun bila aku menganggap aku ‘kurang’ atau tanah liat, nantinya aku bisa menjadi karya seni/ barang berguna atau sebaliknya juga aku tidak berbentuk apa-apa dan dibuang begitu saja. Jadi ……aku harus berusaha dan sungguh-sungguh. Ini menjadi renunganku di hari itu dan tidak pernah aku lupa cerita ini …thanks Pak Wasit Abu Ali.

3 komentar:

Barusan Pulang

Friendship