Selasa, 05 November 2019

Cost-Ing

Costing ini salah satu kerjaan Dept. Finance & Accounting, bisa jadi ada orang khusus atau dikerjakan sendiri, tergantung skala Perusahaan. Costing ini sepengetahuan saya, untuk menghitung biaya produksi atau proses fabrikasi dan bisa melebar hingga memasukkan jenis biaya lainnya. Biaya Proses tuh misale Biaya Bahan, Manpower, Listrik, Air, Delivery, Depresiasi Alat dan Bangunan. 

Nah dari biaya itu kita bisa mengestimasikan harga jualnya, mau Gross Profit berapa, kalau sudah ditetapin minimal 20%, oke harga jual naikin diatas 20%. Ntar tinggal tawar menawar dengan konsumen, jangan sampai dibawah 20%. Darimanakah angka 20% itu... ini panjang penjelasannya.


Selain ada biaya langsung yang saya sebutkan di alenia 1, ada yang tidak langsung, maksudnya tidak langsung berhubungan dengan proses pembuatan produk. Biaya ini akan muncul walaupun tidak ada proses, misal Cicilan Mesin, Cicilan Bangunan, Listrik All, Air All, Karyawan Staff up, Pajak, Biaya Marketing, Biaya Simpan, dsb. Nah biaya tak langsung itu telah dihitung untuk kebutuhan setahun dengan asumsi estimasi penjualan setahun. Ketemulah biaya langsung dan tak langsung setahun dan bisa diketahui juga biaya per satuan produk.

Misal nih ya, untuk memproduksi 900.000 Kg per tahun membutuhkan biaya.
Biaya Langsung Rp. 35.000.000 (72%)
Biaya Tak Langsung Rp. 14.000.000 (28%)
Total Biaya         Rp. 49.000.000

Sehingga Biaya per produk : Rp. 35.000.000/ 900.000Kg = Rp. 39 / kg

Angka Rp. 39 / Kg ini  harus dipegang dan dipertahankan oleh Operasional Tim, dikawal oleh Tim Costing. Tiap hari di cek, cari tahu kenapa (jika) naik, evaluasi per minggu. Jika akan ada bahan baru, produk baru, proses baru, costing akan menghitung apakah angkanya ‘masuk’. Jika tidak Operasional tim harus melakukan efisiensi atau improvement untuk menekan biaya.

0 comments:

Posting Komentar

Barusan Pulang

Friendship