Senin, 03 November 2014

Supriyadi We Need You

Saat Jokowi di minggu pertamanya sebagai Presiden mengunjungi Sinabung, saat anggota DPR jadi gila dengan terpecah jadi dua, saat para menteri baru menunjukkan gebrakannya. Saat Rafi Ahmad dan Nagita Slavina melangsungkan pernikahan bak film Hollywood di Bali.

Saat itu juga manajemen kami mulai merampingkan jumlah karyawan, nah agak kurang nyambung ya sama yang di atas – ya gak nyambung sama sekali lah.

Hmmm berat juga kalau bicara ini, mengungkap kebijakan Perusahaan. Hal ini baik sih menurut saya, karena jarang (setahu saya) Perusahaan di Indonesia yang berani melakukan perampingan. Meningkatkan penjualan dan menurunkan biaya-biaya dengan waktu yang bersamaan.

Tahun 2012 salah satu divisi di Grup Perusahaan kami di beli sahamnya separuh lebih oleh Perusahan ternama dari Japan. Kebetulan tempat saya bekerja adalah di divisi itu – Beverages. Dengan harapan baru Perusahaan kami dan Japan berkolaborasi untuk bisa menaklukkan pasar minuman di Indonesia.

Tahun 2014 ini jadi awal berakhirnya bulan madu antara perusahaan kami dan Japan (beberapa teman menyebutnya begitu). Penghematan sudah dimulai di all bagian, perubahan organisasi dan  pergantian pimpinan terjadi berkali kali.

Bulan Oktober kemarin jadi akhir bagi sebagian kecil karyawan, baik operator atau staff. Untuk rela diputus kontrak kerjanya, atau menunggu hingga kontrak kerja habis. Gebrakan ini memang cukup mengejutkan, namun perubahan tetap selalu berjalan.

Catatan saya adalah,

  • Kerja ikut orang musti  mengikuti aturannya
  • Kalau mengandalkan/ mengharap ke  atasan, seringkali tidak terealisasi dan bikin sakit hati.
  • Tidak ada yang pasti di dunia, yang pasti adalah perubahan dan Allah Swt
  • Saatnya menguatkan diri untuk menghamba, berharap dan meminta hanya ke Allah Swt.
Semoga keilmuan kita bertambah bersama, dan kami tidak lagi mengucap “Supriyadi We Need You”.

5 komentar:

Barusan Pulang

Friendship