di Jekadah ku Teraniaya?

Awal bulan ini (April), saya ada acara di Kantor Pusat Jakarta. Rencana awal 2 minggu, tapi ternyata 13 hari…jiahhh sama aja kale. Langsung kepikiran harus ke Jawa nih, emang Jakarta posisinya dimana zal? Ehmm….ke wilayah suku Jawa hi hi. Karena Surabaya (Kampung Halaman) terlalu jauh, pilih opsi ke dua : Jogjah!. Ada mbakyu saya disana atau kakak pertama (saya punya 2 mbakyu).

Sekarang naik apa? Kereta api ternyata nggak jodoh, dari full booked dan jadwal yang nggak mungkin. Pilih opsi kedua (lagi):  Bis, oke oke lah – harga hampir sama dan waktu keberangkatan bisa di atur. Hari Jumat telah tiba dan sorepun menjelma, saatnya berangkat menuju terminal lebak bulus. Namun tidak dinyana saya sangat tidak beruntung dan males banget kalo inget inget hari itu. 

Jadinya saya enggak menceritakan detail, khususnya saat datang di terminal ketemu calo, dapet bis gak sesuai keinginan, harga yang mahal, di oper bisa biasa di Kartosuro dan perjalanan ke Jakarta - Jogja yang biasanya ditempuh 12 jam – saya menjalaninya hingga 24 jam. Sebel banget pokoknya dan merasa teraniaya saat itu.

 

Akhirnya sore turun di Janti, teringat saat 2010 turun ditempat yang sama dengan istri pas libur lebaran. Akhirnya mbakyu saya dateng dengan gembirannya (terakhir ketemu pas Ibu kami meninggal), seperti biasa dengan kebaikannya yang super. Beliau langsung mengajak ke Amplaz, beli makanan : pertama beli Pizza Hut kemudian Donut J.CO + souvenir gelas, Bread Talk buat perjalanan pulang  nanti. Dah selesai, karena lapar –kami makan dulu tuh di depan Amplaz hi hi enak dan nyaman di Jogja.

Nyampe di rumah sudah disambut 3 serdadu kecil, langsung ngobrol – makan – nonton – cerita dll. Lucu dan nyenengin lihat yang no 2 dan no 3,dan akhirnya waktu  tidur. Capek badan setelah perjalanan yang sangat lama, terbayar sudah dengan kasur empuk dan sejuknya AC. Sebelum tidur mbak Ririen ngasih tiket kereta buat pulang, haduh senengnya pulang naik kereta. *langsung terlelap

***************

Salah satu doa yang di ijabah oleh Alloh adalah doa orang yang teraniaya. Mu’adz bin Jabal meriwayatkan Rasulullah Saw. bersabda, ” Takutilah doa orang yang teraniaya. Sesungguhnya tak ada penghalang antara doa itu dengan Tuhan , ” ( HR Bukhari-Muslim). 

Selain itu, doa seorang muslim kepada saudaranya juga di ijabah, doa orang yang terkena musibah, doa orang tua tehadap anaknya, dan doa orang yang sedang bermusafir. Lebih lengkapnya check disini

ngomong-ngomong doa mu apa zal? .... hmm 

Cerita selanjutnya tentang hari minggu saya  di Jogja dan perjalan pulang ke Jakarta, akan dilanjut di post berikutnya. Da dah…