Minggu, 07 November 2010

Sales berteman dengan Stock

“Lebih baik pusing karena kelebihan stock (barang) daripada pusing kekurangan stock” ujar salah satu pimpinan distributor ke first layernya, hal yang hampir sama pernah saya juga katakan ke pimpinan (tidak langsung) - mengenai stock bahan kemas (packaging) yang jumlahnya ‘berlimpah’ hingga tempat penyimpanan (gudang) tidak mencukupi. Saat itu saya mengatakan “ saya mending bingung ngurusi barang banyak, dari pada gak ada barang malah gak bisa produksi trus dimarahin banyak orang’.

Hal ini dikarenakan tuntutan penjualan di suatu perusahaan (profit company) selalu didahulukan, karena jika tidak ada sales ya pasti tidak ada untung – artinya tidak ada pemasukan. So rasio penjualan harus diperhatikan dengan seksama, dimonitor dan selalu ditingkatkan – karena peningkatan sales berbanding lurus dengan profit perusahaan. Sehingga bisa dikatakan Sales oke karena Stock juga oke, misal : Sales oke Stock gak ada = Loss Sale, Sales gak oke Stock banyak = Dana tertahan……. Pilih mana coba.

Ujung-ujungnya juga kalo stock tertahan di gudang jadi stock mati trus dana hilang, karena itu sales lagi yang harus digenjot dengan berbagai cara. Semua proses di perusahaan, ukm dan home industri – aktivitas terakhirnya ya sales/ jualan. Trus siapa yang jualan, semua bagian semestinya harus bisa berjualan atau minimal mempromosikan produk dan jasa tempat dia bekerja. Namun sebenarnya ujung tombak dari penjualan adalah bagian yang berhubungan dengan sales, yaitu salesman, sales promotion girl dan marketing.

Salesman: Pekerjaan yang masih dianggap sebelah mata oleh beberapa orang, mereka menganggap pekejaan ini adalah pekerjaan rendahan. Dulu saya juga paling anti jika ada lowongan pekerjaan yang berhubungan dengan sales, mending jadi front office, administrasi atau ke gudang aja. Namun beberepa tahun terakhir ini pandangan saya berubah mengenai sales, saya menganggap salesman adalah ujung tombak perusahaan -  karena jika salesman tidak berhasil menjual maka sudah bisa dipastikan suatu organisasi/perusahaan bakalan mati sebelum waktunya, dan begitu sebaliknya.

Sebenarnya sales adalah mata rantai dari kegiatan-kegiatan lain, dan setiap kegiatan pasti ada tahapan-tahapan untuk melakukannya. Jika semua tahapan anda lakukan dengan benar, anda mempunyai kesempatan untuk menjual dengan lebih baik.

Menurut James Gwee (Setiap orang sales harus baca buku ini): Sales is a number game atau penjualan adalah permainan angka, penjualan di dasarkan pada hukum rata-rata. Karena lebih banyak prospek, lebih banyak kesempatan anda. Lebih banyak pelanggan yang anda temui, lebih banyak peluang anda. Lebih banyak menawarkan, lebih besar kemungkinan melakukan closing. Lebih banyak pelanggan bahagia yang anda miliki, lebih besar kesempatan bagi anda untuk memperoleh referensi dari mereka. Ini hanya masalah “semakin banyak….semakin baik”.

Trus bagaimana caranya supaya kita bisa mempunyai kemampuan untuk memperbanyak….?? salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan kemampuan komunikasi dan membina hubungan. Kita adalah makhluk sosial, kita membuat keputusan lebih karena emosi dibandingkan rasional. Ini karena interaksi yang anda bangun dan masalah komunikasi pribadi dengannya. Dari Hermawan Kartajaya di bukunya  ”Marketing in Venus”.

Dan yang terakhir,  seperti guman Alif ; tokoh utama di Buku “5 Menara” nya Anwar Fuadi…. Kalau ingin sukses adalah dengan melebihkan proses yang kita kerjakan, orang lain belajar 8 jam/hari – kita 9 jam/hari. Orang lain latihan setiap hari – kita latihan setiap hari + hari minggu. Orang lain mengeluarkan 100% kemampuannya – kita 110% kemampuan. Artinya apa yang anda lakukan selalu diatas rata-rata orang melakukan, dan itu anda lakukan terus menerus – kontinue – konsisten – disiplin -  ???? (silahkan isi sendiri).  Cos Succesfull sales people have learnt to do well the things that unsuccesfull sales people do not like to do, terjemahan dari kalimat James Gwee ini cukup sulit (buat saya) untuk mengartikan – mungkin ada yang bisa membantu saya?!

Untuk pengunjung setia Blog Sing Biasane silahkan di download ebook 'Dari tidak bisa menjadi Bisa', untuk Marketing in Venus saya ambilkan referensi dari kutukutubuku.com

Support by Kutu Buku



0 comments:

Posting Komentar

Barusan Pulang

Friendship