Pemimpin tidak se-iman berani rame, Atasan tidak se-iman pada diem

Ada nggak ya yang kayak gini, banyak dan bingung jadinya. Gimana nih saya, gimana nih saya. Atasan saya sih muslim tapi atasannya lagi non muslim. Njur kepiye... piye jal.

Sebagai Muslim, musti dan kudu njalanin rukun-rukunnya. Rukun Islam jalanin semua, pastinya dengan pemahaman baik dan benar. Misalnya Syahadat udah mengucap, ternyata masih percaya hari baik/ hari buruk, ternyata masih ngucapin Hari Raya Waisak ke umat Budha, yah...balik lagi dah ke pemahaman Syahadat.

Dikatakan beriman jika rukun iman sudah di pahami dengan baik dan benar, so harus yakin dan paham bener apa yang dikandung oleh 6 rukun iman tersebut. Misal iman kepada Al Quran, yakin bener Quran dari Allah Swt Tuhan Alam Semesta. Harusnya tidak ada keraguan akan kebenaran isinya, kebaikan isinya, kedahsyatan isinya.

Balik lagi ke pembahasan awal, njur kepiye. Karena sebagai muslim kita terikat ke perintah dan larangan, so kalau ada perintah kita jalanin, kalau ada larangan kita jauhi. Nabi bersabda “Apa yang aku larang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan kepada kailan maka kerjakan semampu kalian. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian adalah karena mereka banyak bertanya dan keran penentangan mereka terhadap para Nabi mereka .” (HR. Bukhari dan Muslim)

Alhamdulillah disini Rasulullah SAW., memberikan petunjuk bahwa untuk menjalani larangan itu harus, namun menjalani perintah itu sesuai kemampuan, dengan kaidah-kaidah yang ditentukan, hal ini harus di pelajari dan dipahami lagi. Misal larangan memakan bangkai dan babi, jika kondisi darurat, pilihannya mati atau makan, hal tersebut masih dibolehkan untuk melakukan larangan.

Al Maidah 51

Kalau kita sambungkan ke judul diawal, di Quran sudah di nyatakan Jangan jadikan Nasrani dan Yahudi sebagai teman setiamu/ pemimpin, sungguh Allah Swt tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang zalim. 

Trus gimana pertemanan saya dengan non muslim dia baik banget, dia tulus, dia sering bantu, gak pernah mencela, dia bla bla bla...stop stop. Yang melarang kita berteman itu siapa? Yang ngelarang berteman baik itu siapa? Allah Swt., melarang kita untuk jangan berteman setia. Berteman biasa ya gpp, berteman baik ya gpp, jangan jadi setia, apalagi berteman buruk, zalim ntar.

tobe continued di Minggu depan...