Atasan tidak se-iman pada diem, Pemimpin tidak se-iman berani rame

Posting ini adalah lanjutan dari post Pemimpin tidak se-iman berani rame, Atasan tidak se-iman pada diem , kalau sudah baca yuk silahkan lanjut.

Trus gimana pertemanan saya dengan non muslim dia baik banget, dia tulus, dia sering bantu, gak pernah mencela, dia bla bla bla...stop stop. Yang melarang kita berteman itu siapa? Yang ngelarang berteman baik itu siapa? Allah Swt., melarang kita untuk jangan berteman setia. Berteman biasa ya gpp, berteman baik ya gpp, jangan jadi setia, apalagi berteman buruk, zalim ntar.

Karena sebaik-baik teman adalah sesama muslim, apalagi muslim yang baik, pintar, cerdas. Mau mengingatkan kita akan ilmu Islam, menasehati kita jika kita tidak sesuai dengan Islam, membantu kita menjalani kehidupan dengan cara Islam, menyemangati kita untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.

Terminologi ‘Auliya’ pun bisa di artikan juga sebagai pemimpin, jangan mengambil mereka menjadi pemimpinmu, karena mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. So mereka adalah pemimpin bagi golongannya sendiri, nggak mau kan kita di cap sebagai golongan mereka jika ikutan.

Walaupun di hati kecil saya masih menyimpan kesangsian akan kesulitan menjauhi larangan ini, karena di sisi lain kita tidak menjalankan perintah untuk memakai hukum Allah Swt (Al Quran). Sistem pemerintahan pake Demokrasi yang membolehkan semuanya, hukum baik benar dibuat dan ditentukan manusia. Sistem ekonomi masih kapitalis, direcoki pemikiran sekulerisme.

Trus maksain satu ayat yang implikasinya ke semua umat (muslim dan non muslim), pasti non muslim pada teriak!!, kalau perintah puasa, sholat, haji itu semua untuk muslim, yang non muslim pun dasen metder, kena efeknya dikit lah. Jangankan yang non, kadang yang muslim aja pada masih ogah njalanin amalan itu .... ahayyy. 

Sistem Pemerintahana based on Quran dan Hadits dijalankan jika kita semua (muslim dan non) sudah sadar, paham dan memilih Islam sebagai hukum. Pastinya pemimpinnya jelas harus muslim, karena yang paham Quran dan Hadits adalah muslim. Saat itu non muslim akan sulit berkuasa, karena emang gak paham. Namun Islam akan menjamin kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh mereka.

Terus gimana dengan atasan non muslim, bagi kami yang muslim apakah harus resign, apakah meminta ke management untuk di beri atasan muslim, lha wong manajemennya juga non muslim he he. Namun yang non muslim juga mau atasannya yang se-iman, binun binun.... 

looking forward next posting yah..