Naik Saudi Arabia Airline

Kami wah banget dengan pesawat ini, pertama karena akan membawa kami ke Tanah Suci, kedua - karena ini first time naik penerbangan internasional, ketiga pesawat ini gede banget. Biasa naik pesawat duduknya 3 seat -3 seat, Saudi Arabia 3 seat – 4 seat – 3 seat. 

Karena posisi duduk kami di belakang, jadinya kami masuk terlebih dahulu. Wah ketemu pramugari dan pramugara Arab nih, jelas pake bahasa inggris... wuss langsung lari kebelakang. Sayangnya tempat duduk saya tidak bersebelahan dengan istri, kami pun meminta ke teman lain untuk bertukar.

Setelah sekian lama menunggu penumpang lain masuk dan mencari cari tempat duduk. Seorang pramugara yang menjaga bagian belakang mengatakan bahwa boleh mengisi sisi kanan karena memang tidak ada penumpangnya. Wah langsung saja kami capcus mengisi deretan 3 kursi di sisi jendela kanan berdua dengan istri... nyaman.

“Pulang pergi dengan Saudi Arabia, penumpang selalu tidak penuh. So, jika no duduk anda beda dengan keluarga – gabung saja. Kalau anda masuk duluan, cari kursi bersama, trus nego dengan pemilik kursi, kedua berdoa supaya penumpang enggak penuh. Jika anda masuk belakangan, cari kursi kosong hingga ke bagian belakang”

Jadilah duduk kami leluasa dan siap menjalani perjalanan 10 jam. Teman teman mengucap syukur karena jumlah penumpang yang tidak penuh ini, karena bisa duduk bersama dengan pasangan dan keluarganya. Pada rame cerita, ngobrol, ketawa ketiwi, namun saya enggak tahu dengan kondisi penumpang disisi tengah dan depan, apakah bisa merasakan hal yang sama seperti kami penumpang di belakang.

Sebelum pesawat diberangkatkan kami diajak berdoa untuk keselamatan perjalanan dengan dituntun via speaker. Di tempat duduk ini disediakan juga bantal kecil, dan selimut. Ada TV tapi salurannya hanya 5 dan gak ada yang menarik, uniknya remote berada di pegangan dan bisa dilepas seperti telp. Jarak antar kursi hampir sama dengan garuda + pijakan kaki seperti di KA eksekutif.

Pramugaranya keren, badannya bagus, putih dan hensem, orang Arab seperti ini semua kali ya. Makanan pertama yang dibagi adalah Jus, bisa milih jus apa aja, sama sih seperti di Garuda atau Batik, nambah juga boleh. Gak berapa lama, makanan pun dibagi. Satu kotak isinya macem macem, makanan utamanya dihidangkan hangat, setelah itu mereka menawarkan teh, berikutnya kopi.

Jika ingin air putih, kita harus meminta dan diberi dengan gelas kecil. Mungkin sengaja supaya penumpang tidak sering ke toilet kali ya. Tidur gak bisa nyenyak, buku dan musik jadi pengisi waktu.

“Usahakan curi curi kesempatan untuk membawa air sebotol, karena di pesawat irit banget ngasih air”