Minggu, 25 Maret 2018

Jodipan Kampung Warna-warni

Malang, kota ini di Jawa Timur terkenal dengan banyaknya tempat wisata. Dan tempat-tempat wisata baru masih terus bermunculan, ada yang unik, aneh, sangar, sebagian besar adalah buatan dengan tema-tema khusus. Disamping itu Malang juga banyak sekali Universitas dan Sekolah tinggi, bisa dikatakan sebagai kota pendidikan di Jawa Timur.

Hal ini membuat kota Malang sangat padat, dari pertambahan penduduknya sendiri, dari kedatangan mahasiswa dan dari wisatawan khususnya saat weekend dan hari libur.

Sayangnya pemerintah kota Malang dan Batu terlambat melebarkan jalan-jalan menuju tempat wisata. Ada beberapa titik di dalam kota yang sering macet karena padat kendaraan, apalagi pas weekend. 60 Km sebelum masuk Malang, macetnya minta ampyun.

Karena status saya sekarang Freelance jadi kalau mau silaturahim ke saudara bisa milih hari, dan hari kerja jadi pilihan utama. Tapi saat minggu lalu ke Malang, kami ada acara tunangan keponakan di hari Sabtu. Bertahan di Malang hingga hari Rabu…. Mantaps. Kemana sajakah?
Pertama ke tujuan awal yakni rumah Mbak Ipar di Batu, malamnya saya tidur di rumah adik ragil saya  di perbatasan Singosari – Malang tepatnya di Mondoroko. Paginya Adik saya dan suaminya pergi ke rumah mertuanya ke Surabaya dan balik Senin. Hari Minggu hanya di rumah adik dan kedatangan Kakak saya, kita ngobrol sampe siang trus beli makan.
Senin pagi ngerasain enaknya tidur di Malang ini, dingin tapi gak menusuk tulang. Habis Subuh tidur-tiduran lagi, kayak sedang di hotel, ngamar terus. Nah hari Senin ini cocok buat jalan-jalan ke tempat wisata, pasti gak rame. Tujuan awal adalah kampung warna-warni Jodipan.
Yang punya ide memang jempolan, tapi yang lebih banyak jempolnya adalah yang melakukan perbaikan ini sambil bertahan percaya dengan ide-idenya. Saya penasaran bagaimana perasaan warga kampung Jodipan saat wilayahnya digambar dan dicat warna warni, gratis pula, trus reaksi awal saat banyak orang yang berdatangan. Hingga kampungnya jadi tempat wisata, karena sekarang mereka melakukan aktivtias biasa saja, aktivitas warga kampung lah.
Di seberang sungai dibuat juga kampungTridi, lebih banyak spot foto dengan gambar-gambar 3D yang tampak nyata. Kedua kampung ini dihubungkan dengan jembatan yang lantainya terbuat dari kaca, berani walaupun sudah buram kacanya. 

1 komentar:

  1. Yang punya ide memang jempolan, tapi yang lebih banyak jempolnya adalah yang melakukan perbaikan ini sambil bertahan percaya dengan ide-idenya. Saya penasaran bagaimana perasaan warga kampung Jodipan saat wilayahnya digambar dan dicat warna warni, Antique Style Ear Ring , indian head pieces , girls jewelry box , stylish scarf gratis pula, trus reaksi awal saat banyak orang yang berdatangan. Hingga kampungnya jadi tempat wisata, karena sekarang mereka melakukan aktivtias biasa saja, aktivitas warga kampung lah.

    BalasHapus

Barusan Pulang

Friendship