Berempat Melongo, Sekamar dengan Bule! ---2nd Series

Tulisan ini adalah lanjutan dari minggu sebelumnya, mengenai tugas kerja saya selama seminggu di Jakarta dan sekitarnya. Ada 6 hal menarik yang akan saya tulis di 2 minggu ini, 3 point di posting sebelumnya adalah : Keakraban, Waze dan POP Hotel. Yuk mari lanjut ke 3 hal lainnya, termasuk dimana bengongnya kami saat sekamar dengan Bule.

4. Melihat kesibukan beberapa staff Logistic Head Office, sebagai karyawan yang pernah merasakan kerja di HO. Saya memahami sekali kenapa beberapa teman tersebut sangat sibuk, saat istirahat (dari training) pun mereka bekerja. Mungkin saya tidak sesibuk itu, namun tim saya selalu menunggu keputusan2 saya.

5. Ke Asemka : tiap ada tugas ke Jakarta, jadwal kepulangan yang pagi saya undur ke sore. Karena pengen jalan-jalan ke Jakarta, setelah 2 kali dinas dan kami ke Tanah Abang - sekarang kami berencana ke pasar pagi Asemka. Apa aja di jual disini dan murah, saya sudah merencanakan untuk membeli cincin emas imitasi.

Tiga teman saya, yang satu dari Lampung dan dua dari Makassar. Ternyata mereka belanja banget - Shopietastic (istilah sendiri), mereka pada muji kemurahan harga disini. Sampe tas mereka pada penuh dengan belanjaan he he.

6. Teduh Hostel : karena pengen jalan-jalan di Asemka kota tua, saya searching hotel murah di daerah sana. Terkerucut satu tujuan ke Teduh hostel, selain dekat harganya pun murah. Dilihat dari gambar, hostel ini cukup unik. Saat kami datang....

Ternyata unik benar, tempatnya tak terlihat dari luar. Hanya berupa ruko 4 lantai. Setelah masuk, desainnya unik bener dan banyak bule, masih usia sekolah, melongo kami dibuatnya, cara berpakaiannya syurr. Sangat minimalis, lantai dasar untuk dapur, makan, duduk2. Lantai 2 dan 3 untuk kamar, satu kotak ruko di desain untuk 22 orang dan 3 kamar mandi... dahsyat. 

Dengan desain compact dan rapi, tempat di sekat dengan kayu rapi, keluar masuk dibatasi dengan tirai. Fasilitas hanya selimut, lampu dan lemari kecil. Kalau ada yang keluar masuk dan beraktvitas jelas terdengar dan agak berisik. Cewek cewek bule kalau ganti baju dan dikamar itu, jadi dari balik tirai kita masih bisa melihat aktivitas itu hwirrr. Teman teman yang saya ajak cukup puas dengan keunikannya – sangat luar negeri deh.

Nah beberapa hal itu cukup menyenangka dan sekaligus melelahkan. Kalau acaranya di Pati atau kota yang tidak macet, pasti tidak terlalu melelahkan. Saya nyampe di Pati Jumat malam, langsung di gosok seluruh badan sama istri. Dan capek ini masih ada hingga Minggu sore. Senin pekerjaan dan tugas baru telah menunggu, bagi bagi oleh-oleh ke bawahan Cahyuooo.