Narasi Sung Jogso

Tulisan ini lanjutan dari >>SUNG JOGSO<<

Tanggal 9 Jan adalah anniversary kami, 10 tahun pas kami bersama dan lebih baik. Semoga Allah memberkahi keluarga kami dan memberikan kami amanah momongan. Sorenya kami keluar untuk nonton bioskop, padahal kalau di Surabaya gak pernah ada keinginan nonton, disini kami ngisi waktu aja, Jumanji jadi pilihan.

Rabu saya ke tempat jual buku Shooping, pengennya dapat distributor yang bisa kerjasama dropship. Dapat sih tapi masih ngambang, nggak deal banget. Kami lanjut lokasi sebelah, taman pintar. Baru tahu juga lokasi ini dan memang dikhususkan untuk anak-anak he he.

Embak saya pertama ini suka sekali ngemall, kalau ngajak jalan2 selalu ke mall atau nonton. Hari Kamis  kami diajak ngemall, di mall malioboro dan hartono mall. 

Tanggal 12 Wife ngajak ke rumah temanya di daerah Kalasan, ketemu baby yang lucuh. Teman wife saya ini kemudian mengajak makan di warung soto batok dan candi Sambisari. Sebelum balik ke rumah saya menyempatkan mampir ke Masjid Jogokariyan yang ternama itu, gak besar amat sih. Tapi emang Ashar disini penuh dengan jamaah.

Sabtunya teman-teman wife, ada 4 orang sih berkumpul di salah satu resto unik di jogja namanya Warung Pohon. Setelah itu bergeser ke RS tempat ayah teman lainnya sedang dirawat. 

Di hari Minggu akhirnya kami ke tempat wisata, namanya Bali Ndeso dan Kampung Flory. Tempatnya bersebelahan dan terhubung, di daerah Sleman arah Magelang. Trus ke arah kiri masuk kedalam. Kampung Flory dan Bali nDeso adalah wisata alam, banyak tanaman kolam dan spot-spot foto, outbond kecil-kecilan serta gasebo berbagai ukuran untuk makan bersama keluarga atau komunitas. Saya mengira saat liburan akhir tahun kemaren, pasti sesaknya bukan maen.

Uniknya lagi adalah, disana banyak kolam dengan berbagai ukuran. Hampir sebagian besar berisi ikan kecil yang suka menggigit kulit manusia. Katanya ikan ini memakan kulit-kulit mati, wah saya mencoba untuk pertama kali. Ternyata geli banget, ikan ini selain mengigit dia juga menyedot. Pertama di kerubungi pasti ketawa terpingkal-pingkal, yang gak tahan geli, ketawa terus menerus. Lama-kelamaan jadi enak aja, lucu juga rasanya ha ha.

Senin pagi kamipun pulang ke Surabaya, terlebih dahulu mampir ke Solo. Wife pengen sekali nginep di hotel, Horison Aziza Solo jadi pilihan. Sangat dekat dengan PGS, Pasar Klewer dan jalan Selamet Riyadi. Sebelum checkin kami jalan kaki ke PGS dan Klewer, pusat batik dan makan siang di sekitar situ – tujuannya supaya capek dan nyaman tidur di hotelnya.

Hotel ini termasuk hotel Syariah yang mengharuskan pasangan menunjukkan identitas resmi. Semua ruangan hotel hingga kamar diperdengarkan suara murottal. Ada sajadah dan quran di kamar hotel, disediakan musholla, kolam renang hanya untuk anak-anak. Karyawan berpakaian syari, banyak kaligrafi di ruang umum.

Gak ada aktivitas berarti sih di Solo, paginya hanya sarapan dan tiduran lagii he he. Check out siang langsung capcus surabaya, tapi kenapa kepala saya cukup pusing. Saya mencoba Tol baru Kertosono – Surabaya, hampir sejam dan bayarnya 70ribuan ...superss.

Rumah kami datang....alhamdulillah.