Geram di Pabrik, seperti macan ompong

Kamis kemaren saat meeting rencana produksi, saya geram sekali. Karena tidak bisa berbuat banyak, saat kantor pusat (HO) menetapkan sesuatu yang menyebabkan proses terhambat. Halah ambigu dan biasa banget bahasanya...spesifik dong. Jadi saya nggak bisa melakukan pengiriman order karena HO memutuskan untuk mengganti jadwal produksi.

Kejadian-kejadian seperti selalu muncul, hampir semua Dept. merasakan hal yang sama. Diminta melakukan sesuatu namun ada kebijakan yang tidak sejalan, ada divisi yang kurang support, ada peraturan yang menghambat. Eksekusi cepat kami kadang terkendalan birokrasi, eksekusi lambat kami seringkali jadi bulan bulanan.

Hal seperti ini terasa sekali saat salah satu perusahaan asal Jepang membeli sebagian besar kepemilikan Perusahaan. Hampir 5 tahun ini mungkin mereka mencari bentuk idelogis apa yang baik untuk struggle di pasar Indonesia. Hingga saat ini hampir sebagian besar sistem, struktur, peraturan berubah, dan berkali kali berubah. Kadang berubah kembali ke awal, terus berubah beda lagi.

Rugi dan terus merugi masih menaungi, namun orang (perusahaan) Jepang mempunyai optimisme tinggi dan kerja keras ditambah lagi dukungan Finansial yang mumpuni. Merekapun merombak petinggi, tidak segan menurunkan jabatan jika kurang menunjukkan performancenya. ......

Saya, kami dan teman-teman seluruh pabrik yang berada di tempat lainnya hanya bisa geram. Perubahan ini sudah seringkali, banyak grundelan disana sini, hanya bisa bertanya, sedikit protes yang bisa mereka lakukan, jika tidak puas silahkan mengundurkan diri.

Kami hanyalah macan ompong, tidak mungkin dengan serta merta, walaupun dengan dukungan masyarakat. Pimpinan dan sistem di perusahaan swasta bisa kita rubah seenaknya, karena perusahaan ada pemiliknya. Atau pemilik saham mayoritas, yang memiliki kuasa untuk memutuskan sesuatu. 

Berbeda kasus dengan Negara, jika masyarakat luas tidak menyukai atau mengetahui ada yang salah dengan pimpinan dan sistem pemerintahan. Kita bisa meminta pimpinan dan sistem diganti, seperti saat pergantian Sukarno ke Suharto dan Suharto ke SBY.

Ternyata sistem di Perusahaan secara tidak langsung menganut apa yang berlaku di Pemerintahan, ada regulasi dan peraturan yang diikuti. Jadi kalau Pemimpin dan Sistemnya baik, Perusahaan Swasta bisa jadi harus ikut baik. Nah sekarang apakah anda merasa Sistem negara ini tidak baik (banyak peristiwa negatif sehari hari) dan apakah anda punya Sistem yang bisa menjadikan kehidupan ini jadi lebih baik.

So, renungkan dan ajak teman anda untuk ikut memahami. Jangan sampai anda dan teman-teman menjadi macan yang hanya bisa mengaum.