Bisnis sukses, pemilik gak ada yang nyari

 
Tema kali ini saya dapat saat melakukan kunjungan ke rekanan ekspedisi yang support ke Pabrik (tempat saya bekerja) , total ada 8 vendor yang kami datangi. Proses ini dilakukan sebagai syarat verifikasi data untuk proses tender di tahun 2016. Bersama tim dari Head Office kami mengelilingi Pati, Kudus dan Semarang.

Sudah jalan 2 tahun kerja di Plant Pati, tapi mengunjungi rekanan ekspedisi saya nggak pernah...hi hi malu. Dari keliling keliling dua hari ini, saya terkesan dengan salah satu Ekspedisi yang berlokasi di Kudus. Mereka (suami istri) berbisnis transport hampir 30 tahun, trucknya sudah amat banyak. 

Tempatnya pun sangat luas, kantor, garasi, bengkel serat mess jadi satu lokasi. Yang mencengangkan kami adalah, bengkelnya tuh super lengkap. Buktinya adalah mereka bisa mengkanibal truck truck rusak menjadi truck baru di bengkelnya. Spare part sangat banyak, dimana mana spare part seken. 

Tim mekanik, alat dan spare sudah ready, jika ada kerusakan dimana aja mereka cepat bergerak. Spare part sudah jadi pun sudah dipersiapkan, misal gardan plus 2 roda belakang, blok mesin, bak truck dll. Kami di buat melongo saat melihat kesiapan spare part dan peralatan bengkelnya.

Pak Wibi (owner) bercerita bahwa memang awalnya suka bengkel, kemudian saat memulai bisnis transport – kesenangan di dunia bengkel di aplikasikan untuk memperbaiki truck trucknya. Bangga sekali beliau saat menunjukkan beberapa hasil perbaikan truck jelek yang dibeli dengan harga murah, menjadi bagus lagi dan layak jalan.

Nah wirausaha yang kayak gini lho, kok jarang tampil di media. Bisa sharing ilmu, jadi nara sumber seminar, wawancara media. Tapi nyatanya jarang orang yang respek dengan bisnis ini. Setelah dipikir pikir bukan salah media (orang) sih. Karena memang bisnis ini melayani bisnis orang lain. Istilah kerennya B to B, atau bisnis ke bisnis.

Bisnis yang dilakukan untuk support/ supply untuk kepentingan bisnis lain. Sehingga memang orang jarang tahu, kita hanya tahu produk akhir. Misal beli permen, yang kita tahu bahwa ini permen mentos. Tapi kita nggak tahu siapa yang supply packagingnya, mintnya, gulanya, kontraktor yang bangun gedungnya, supply pipa pipanya, dll.

Padahal bisnis to bisnis atau yang support ke bisnis lain, kesuksesannya adalah seiring dengan kesuksesan bisnis berikutnya atau yang disupplynya. Enaknya wirausaha model gini adalah, jarang diketahui orang atau gak terkenal lah. Lho gak terkenal kok enak zal? 

Kan mereka jadinya gak perlu salting ngadepi wawancara media, digosipin, difitnah dan mungkin jadi banyak yang ingin menjatuhkan. Pajak bisa diminimalisir, polisi, LSM dll tidak tertarik untuk cawe cawe bisnis mereka. So apakah anda ingin bisnis yang BtoB atau tetep BtoC (customer)..... thats you choices.