Problem 3 tahun lalu, menyebabkan saya musti balik ke Pekanbaru

Hampir 3 tahun yang lalu saya meninggalkan kota Pekanbaru, selama 5 tahun nafkah kami jemput di Bumi Lancang Kuning ini. Istri saya lebih lama lagi karena saat saya dipindah tugas ke Jakarta, dia memilih untuk bertahan dulu di Pekanbaru. Setahun kemudian ada tawaran ke Pati, barulah istri mau ikut pindah.

Di awal Februari kemaren kami merencanakan untuk kembali ke Pekanbaru, akhir 2016 rencana itu telah terpatri. Alhamdulillah uang pesangon PHK, kami gunakan untuk menutup hutang KPR di BRI Syariah, gak pengen punya hutang apalagi di Bank (ngeri). Sekalian kami mengurus mutasi kendaraan bermotor.

Kami memilih hari Senin dan Selasa untuk menyelesaikan 2 problem itu, berangkat di hari Minggu pagi dan balik di Selasa Sore. 

Karena akan mengeluarkan uang banyak, kami harus menghemat banyak-banyak. Menuju bandara Semarang kami putuskan menggunakan motor, dari situ kami bisa hemat biaya taksi 600rebu. Jam 01.30 dini hari berangkat,  sampai di bandara jam 04.30 langsung sholat subuh dan leyeh-leyeh (capek bener). Oiya parkir motor di Bandara A.Yani Semarang sehari 10 rebu ya, di goggle banyak yang nyari nih he he.

Wah bandara Semarang udah mulai ada perbaikan, yang terlihat perubahannya adalah ruang tunggu. Jadi luas, banyak kursi, ada spot untuk berfoto, taman di tengah, 8 PC berakses internet. Untuk penerbangan kali ini, saya memilih Batik Air, karena jarang sekali delay dan tempat duduknya nyaman, tempat kaki tidak sempit. Saya nggak banget naik lion, walaupun lebih murah, tapi delaynya pasti dan posisi kaki sempit.... pokok’e anti ama lion.

Setelah transit 2 jam di Cengkareng, nyampe di Pekanbaru pun pukul 11 siang. Alhamdulillah dijemput teman SGB, Pak Suzarmanto namanya....baik banget sih. Beliau juga yang meminjami kami motor untuk digunakan selama di Pekanbaru. Setelah ngobrol sebentar, langsung menuju Sikok Nak Duo, tempat makan pem pek terbaik di Pekanbaru. Istri saya ngidam banget dengan kuliner ini, mahal tapi enak bingits.

Hotel Grand Tjokro jadi pemberhentian berikutnya, melepas lelah, mandi dan tiduran sudah tidak tertahankan. Dari jam  01 dini hari, siang gini baru bisa ndlosor di kasur hotel....nyamannya.

[Btw postingan saya biasa 300 kata dan ini sudah nyampe, tapi kok ini ceritanya belum selesai lagi yah? *pikirpikir. Apakah harus pecah dua post seperti sebelumnya?]

Iya aja deh...looking forward yah