Menjadi Blogger Jadi Jadian

Sebenarnya pengen ngasih judul, 'menjadi blogger seutuhnya'. Tapi malu karena sekarang masih gini-gini aja, just read and write. Sebenarnya ingin dan mampu, tapi belum menyiapkan dan meluangkan waktu. Sekedar membuat rencana aja belum, apalagi mau eksyen.

Seperti posting sebelumnya yang berjudul ‘Upgrade Blogger Capacity’, ada 4 aktivitas yang ingin dijalankan di ranah perbloggeran. Kali ini saya akan memilih 2 aktivitas yang mungkin bisa dilakukan, berdasarkan kecepatan eksekusi, menarik dan keterlibatan banyak orang. Lomba foto dengan kamera HP dan Pelatihan blog di sekolah menjadi pilihan, fotoblognya terinspirasi Machinami nih. 

Untuk yang pertama, dipilih karena memfoto menjadi aktivitas sehari-hari | sebagian besar orang mempunyai handphone yang berkamera | banyak orang yang suka memberitahukan hasil jepretannya | di Kabupaten Pati belum ada komunitas yang memberikan pengakuan atas hasil foto mereka | membuat kompetisi dan memberikan hadiah.

Dengan analisa di atas cukup memberikan alasan mengadakan lomba ini. Dengan kemampuan membuat blog yang saya punya dan proses marketing, aktivitas ini bisa mencuri perhatian beberapa orang dan pemberi hadiah. Target pertama ada teman-teman Dept. kemudian teman Pabrik. Hadiah akan saya usahaka  dari Marketing wuihhh moga bisa.

Yang kedua adalah pelatihan Blog di SMP atau SMU, tujuan utama adalah untuk memberikan informasi ke pelajar memakai internet secara baik dan sehat. Dengan aktivitas ngeblog, pelajar mendapatkan kesibukan lain yang memberikan kesempatan mengembangkan dirinya. 

Tujuan kedua adalah membuat jaringan baru dari pelajar pelajar tersebut untuk mengembangkan blog dan kabupaten Pati. Langkahnya adalah membuat materi pengajaran yang menarik | membuat proposal ke sekolah | proses pengajaran | membuat networking. Wah disini juga ada unsur pengabdiannya, dengan tujuan mulia itu pasti Allah Swt., memberikan kemudahan dan keberlimpahan.. aamiin.

Nah kedua rencana tadi bisa saya pikirkan karena LBI, kompetisis ini membuat saya memikirkan apa belum terlintas, memaksa memikirkan apa yang hanya tersimpan dan mengiang – ngiangkan banyak hal di luar sana yang harus kita ketahui dan menjadi aksi.