Perempuan Nggak Perlu Pintar ya...

Yo gak gitu kali bu…..
Tanggapan pertama dalam hati saat mendengar ibu-ibu yang sedang berbicara mengenai nggak perluanya anak perempuan yang bersekolah tinggi.
Hari itu adalah saat saya ada acara di Pati, dan saya sedang menunggu Driver Pabrik menjemput di Bandara Semarang. Setelah lama menunggu akhirnya datang juga, saat yang sama kepala Pabrik juga akan berangkat ke Jakarta. Jadi sekalian nganter dan jemput saya.

Si Driver meminta ijin saya (walaupun hanya basa basi, tapi menunjukkan kesopanan) untuk mengikutkan saudaranya yang dari Semarang untuk kembali ke Pati. Ternyata 2 dari 3 saudara/ temannya si Driver adalah karyawan Garudafood juga. Yo malah gpp. Dan mereka sempet nraktir makan malam, alhamdulillah.

Di perjalanan kami ngobrol aja ngalor ngidul, walaupun saya lebih banyak diam – karena baru kenal hari itu. Di salah satu sesi ngobrol, mereka membicarakan tentang anak-anak mereka yang ingin sekolah tinggi. “ Tapi yo percuma kan, nek anak wedok iku pengen sekolah duwur… engko mbalike yo nang pawon”

Sebenarnya panas juga telinga ini ndenger pernyataan-pernyataan yang cukup bodoh menurut saya. Tapi ya karena saya masih baru kenal, terpaksa diam jadi pilihan. Padahal ibu ibu itu juga bekerja (di Pabrik), itu butuh kecakapan dan kepintaran. Trus apa mereka ingin anak-anaknya mempunyai rezeki yang sama dengan mereka atau malah lebih rendah.

Masak nggak pengen anak-anaknya punya rezeki lebih baik, atau mungkin mereka sudah percaya bodoh dengan takdir Alloh Swt. Melakukan apapun jatuhnya akan seperti ketetapan Alloh Swt, hadehhh….. Alloh Swt tuh kasih banyak pilihan lho. Terserah manusia mau pilih yang mana, milih jalan buruk – ya  dapat buruk dan sebaliknya.

Semua manusia, laki atau perempuan harus pintar, cerdas dan cakap. Perempuan akan mendidik anak-anaknya di rumah, menjadi anak yang sholeh dan terbaik. Bisa bergaul dengan tetangga, saudara, mertua dengan sangat baik. Mempunyai ilmu yang bisa bermanfaat bagi kemaslahatan umat di sekitarnya.

Selalu update dan berwawasan, sehingga problem-problem keluarga, anak dan sekitar bisa di ketahuinya. Sehingga ia bisa bersikap bijak mengahadapinya, tahu bagaimana mencari solusi atas problem keluarga, anak dan lingkungannya. Perempuan jadi pintar itu wajib, ilmu akhirat iya, ilmu dunia juga iya.